JAKARTA (Panjimas.com) – Belakangan ini masyarakat dibuat resah dengan beredarnya pesan berantai di media sosial tentang maraknya penculikan anak dan penjualan organ. Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, kabar tersebut adalah berita bohong alias hoax. Namun, Kapolri meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada.
“Kami minta masyarakat tidak perlu khawatir. Orangtua jangan khawatir, lakukan kegiatan seperti biasa. Tingkatkan kewaspadaan tapi jangan over reaktif dan panik. Berita yang di media sosial itu hoax.,” kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (23/3).
Tito menengarai ada pihak yang sengaja menyebarluaskan isu tersebut untuk menimbulkan keresahan di masyarakat. Pihak kepolisian menyatakan sudah menelusuri masalah itu dan melakukan pengecekan ke beberapa daerah untuk mengetahui kebenaran informasi. “Saya sudah cek di Manado, Sumut, dan beberapa tempat lain termasuk di Jakarta. Kami nyatakan isu tersebut tidak benar,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, mengatakan masyarakat harus tetap mewaspadai dan melaporkan jika ada hal-hal mencurigakan terkait penculikan anak. Hal ini terkait tentang kasus pedofilia yang terkuak melalui foto-foto dan video anak-anak yang menjadi korban di media sosial Facebook belum lama ini.
Lebih mengerikan lagi tentang praktik jual-beli organ manusia di Indonesia oleh orang yang menyamar sebagai orang gila. “Kita semua harus berkomitmen mengawasi kejahatan seperti ini. Saya mohon kepada masyarakat tolong melapor ke polisi, ke Kementerian PPA atau ke lembaga terkait jika melihat sesuatu yang mencurigakan,” kata Yembisa, di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pemerintah telah membuat regulasi pencegahan, tetapi tanpa bantuan masyarakat maka kasus penculikan anak akan terus terjadi. Keluarga memiliki peranan penting untuk mengatasi segala persoalan yang datang.
Saat ini banyak terjadi masalah sosial berawal dari kegagalan atau ketidakberfungsian keluarga sehingga menimbulkan berbagai dampak sosial, ekonomi dan sebagainya. (desastian)