BEKASI (Panjimas.com) – Ratusan masyarakat Bekasi korban penggusuran dan supir angkutan umum Elf K 01 A menggelar aksi di depan Kantor Walikota Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi, Selasa (21/3/2017).
Aksi yang diikuti oleh korban penggusuran Kampung Poncol Bulak, Jakasetia Kota Bekasi dan Paguyuban Angkutan Kota Bekasi, diduga atas tindakan tidak manusiawi Walikota Bekasi Rahmad Effendi kepada masyarakat di Kota Bekasi.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 1998 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Surat Dirjen Perhubungan Darat Nomor : AI 401/2/5/DRDJ/2001 tanggal 29 Agustus 2001, maka lintasan trayek Elf K 01 A hanya diperkenankan dari Terminal Bekasi – Cikarang – PP.
Sebelumnya, sejak dikeluarkannya Kartu Pengawasan pada tahun 2005 yang menyatakan lintasan trayek K 01 A mulai dari Terminal Bekasi – Cikarang – PP, sampai dengan tahun 2016 Angkutan K 01 A masih diperkenankan untuk ngetem di depan Stasiun Bekasi, namun saat ini sudah mulai dilarang.
Namun sayang, larangan tersebut menuai protes yang dituangkan melalui aksi dari para supir Angkutan K 01 A. Karena, selain mengurangi pendapatan para supir Angkutan K 01 A, mereka juga kasihan kepada masyarakat yang harus menambah biaya lebih untuk bisa sampai ke Terminal Bekasi ataupun ke Cikarang.
Para supir Angkutan K 01 A yang turut serta dalam aksi, mengusung tema “Kepalkan Tangan Melawan Walikota” mengharapkan Walikota Bekasi Rahmat Effendi untuk menemui mereka.
“Kami pelayan masyarakat kecil, kalau Elf tidak masuk trayek lagi, aduuh..kasian rakyat kecil, Pak! Harus mengeluarkan kocek yang besar,” ujar orator dari mobil komando, di depan Kantor Walikota Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Selasa (21/3/2017).
Para supir Angkutan K 01 A pun menegaskan bahwa mereka hanya ingin ditemui oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi, bukan dengan perwakilannya. “Ya Allah, tolong dibukakan hati nurani bapak walikota kami agar bisa mendengarkan aspirasi kami.” tandasnya. [DP]