JAKARTA (Panjimas.com) – Tragedi kemanusiaan masih melanda berbagai belahan dunia. Isu kelaparan dan kekeringan pun mengancam jutaan saudara kita di Somalia, Nigeria, Kenya, Sudan Selatan, dan yang paling Buruk: Yaman. Aksi Cepat Tanggap(ACT) menjawab alarm kepedulian ini dengan mengirimkan Action Team untuk mengantarkan bantuan pangan ke negara yang mengalami kekeringan dan kelaparan.
Pada Februari lalu, PBB telah menyatakan20 juta jiwa menderita kelaparan akut di Sudan Selatan, Yaman, Nigeria, dan Somalia. Jumlah ini akan terus bertambah, bahkan berpotensi terjadi kematian massal seperti yang terjadi di Somalia pada 2011 dimana hampir 260 ribu jiwa meninggal akibat ke laparan akut.
Problem kelaparan, menurut Syuhelmaidi Syukur, Senior VP ACT, disebabkanoleh 2 faktor utama yaitu kekeringan akut dan konflik perang. Respon yang lambat terhadap isu kemanusiaan juga memperparah kondisi kelaparan yang sudah ada.
Pelepasan empat tim untu kempat negara yang mengalami krisis pangan yang dilaksanakan di Masjid Agung Al-Azhar padaJumat (17/3) untuk melaksanakan pekerjaan dunia dan pekerjaan ACT. dalam misi kemanuisaan, untuk mencegah terjadinya kematian massal di Somalia, Nigeria, Kenya, Sudan Selatan, dan Yaman.
ACT merupakan wakil dari bangsa Indonesia yang mengantarkan kepeduliannya kepada korban bencana kelaparan di AfrikadanTimur Tengah.“Dalam setahun ini, ACT akan fokus pada upaya penyelamatan dengan memberikan bantuan pangan untuk mencegah kematian massal di sejumlah negara. Secara bergelombang, ACT akan mengirimkan tim untuk mengantarkan logistik,” jelas Presiden ACT, Ahyudin.
Kedepan, lanjutAhyudin, ACT akan melibatkan para ahli untuk membuat rekayasa teknologi untuk mengatasi kekeringan yang menjadi salah satu penyebab bencana kelaparan.
Keberangkatan Action Team dariACT merupakan bukti bahwa kami merupakan lembaga kemanusiaan global professional yang dapat dipercaya publik dalam menanggapi berbagai isu kemanusiaan, mulai dari bencana alam hingga tragedi kemanusiaan. ACT akan mengirimkan Action Team untuk mengirimkan bantuan ke negara yang mengalami krisis pangan.
“Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan ACT memberikan doa, dukungan, dan donasi dalam mengatasi problem kemanusiaan yang melanda di berbagai belahan dunia,” tutup Ahyudin. (desastian)