YERUSALEM, (Panjimas.com) – Pemimpin kelompok aktivis pro-Palestina yang berbasis di Inggris baru-baru ini dilaporkan dilarang memasuki Israel pada Ahad malam (12/03), demikian menurut pihak berwenang Israel.
Pemimpin kelompok aktivis Inggris itu dilarang masuk Israel karena mendukung aksi boikot Israel, Boycott-Divestment-Sanction (BDS) secara internasional
Hugh Lanning, Ketua Kampanye Solidaritas Palestina, Palestine Solidarity Campaign (PSC), kemudian berbalik pergi ke Bandara seminggu setelah Parlemen Israel Knesset mengesahkan undang-undang yang melarang para aktivis pro-Palestina dan penyeru boikot Israel, untuk dapat memasuki negara itu, seperti dilansir Anadolu.
Otoritas Imigrasi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa Palestine Solidarity Campaign (PSC) berupaya untuk mendelegitimasi Israel di Inggris dan Eropa.
Otoritas Imigrasi Israel juga mencatat bahwa anggota-anggota Palestine Solidarity Campaign (PSC) telah menjadi bagian armada kapal bantuan kemanusiaan “Mavi Marmara” yang mencoba untuk mematahkan blokade laut Jalur Gaza pada tahun 2010 akan tetapi Mavi Marmara dikepung dan diserbu oleh pasukan Israel, sehingga menewaskan 10 aktivis Turki di atas kapal itu di perairan internasional.
Pemerintah Israel semakin berusaha untuk memblokir meningkatnya dukungan internasional atas boikot ekonomi, budaya dan akademis Israel.
Aksi boikot ekonomi, budaya dan akademik Israel ini banyak didukung para aktivis pro-Palestina secara internasional sebagai bentuk perlawanan non-kekerasan terhadap aksi pendudukan Israel selama dekade panjang di tanah Palestina, terutama sejak 1967.[IZ]