BEKASI (Panjimas.com) – Selasa siang (14/3) suhu di Kota Bekasi kembali memanas, setelah beredar informasi tentang tewasnya salah seorang anggota Forum Betawi Rembug (FBR) yang diduga dianiaya oleh anggota gank etnis Ambon yang ada di Titiyan Indah.
Korban penganiayaan diketahui bernama M. Soifudin, warga Seroja Bekasi. Sebelum menghembuskan nasfasnya yang terakhir, korban sempat dilarikan ke RS Ananda, Bekasi. Soifudin tewas akibat pemukulan di kepala yang mengakibatan pendarahan dan tidak bisa diselamatkan lagi.
Hal itulah yang memicu terjadinya tawuran. Dalam pantauan Panjimas, di beberapa tempat di kota Bekasi, seperti di Jalan Medan Satria, Seroja, Rawa Bugel, dan Jalan Dewi Sartika, terlihat konsentrasi masa yang berkumpul sambil membawa senjata tajam.
Masyarakat kota Bekasi yang mendengar informasi ini melalui sosial media, sempat dibuat panik dan tegang. Himbauan pun diserukan agar tidak melewati kawasan tempat berkumpulnya dua kelompok yang sedang bersiaga seperti siap berperang.
Kedua kubu yang bertikai siap saling menyerang. Menjelang sore pihak Polres Metro Kota Bekasi berhasil menangkap pelaku pemukulan yang berakibat meninggalnya salah seorang anggota FBR. Polisi menyebut, pelaku pemukulan dilakukan oleh Dedi Haryanto, yang berprofesi sebagai Supir Angkot 07 Kota Bekasi.
Polres Metro Kota Bekasi kepada wartawan menjelaskan, motif pelaku melakukan pemukulan, bermula dari dendam pribadi terhadap korban. Pelaku mengaku kesal dan tersinggung terhadap korban.
“Motif pembunuhan itu menepis kabar yang beredar di media sosial sebelumnya, seolah terjadi perkelahian antara ormas FBR dengan Gank Etnis Ambon yang ada di Titiyan Kencana. Kejadian ini tidak terkait dengan perang ormas antar ormas di Kota Bekasi.”
Secara terpisah Ketua Korwil FBR Kota Bekasi, Novel Said menghimbau dan menyampaikan kepada anggota FBR untuk tetap tenang dan menahan diri atas kejadian hari ini. “Kita turut mendoakan agar sodara kita yang telah wafat, diberikan tempat terbaik disisi Allah Swt.” (Edy/Des)