JAKARTA (Panjimas.com) – Dengan bangga, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Ketua Umum Djan Faridz menekankan telah menjalin koalisi permanen dengan PDI Perjuangan dalam Pilkada hingga Pilpres 2019.
“Kami sudah terikat dalam koalisi permanen dengan PDIP, untuk Pilkada dan Pilpres,” ujar Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, di Jakarta, Rabu (15/3).
Dimyati mengatakan untuk Pilkada 2018, pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan PDIP dalam menentukan pasangan calon yang akan diusung. “Termasuk untuk Pilkada Jawa Barat dan Kabupaten Bogor, PPP akan bersama-sama dengan PDIP,” jelas dia.
Seperti diketahui PPP pimpinan Djan Faridz menyatakan dukungannya kepada penista agama, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Bahkan ia memecat Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung, karena mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sikap resmi pemecatan dilakukan pada Senin malam ini di Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Sebelumnya Haji Lulung mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Anies-Sandi.
Djan Faridz, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP versi SK Kementerian Hukum dan HAM mengatakan, partainya tidak lagi bisa menolerir sikap Haji Lulung, yang menolak ikut keputusan partai untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Lulung mengatakan, setelah dipecat kubu Romi dan Djan, dirinya belum terpikir untuk berlabuh ke partai baru. “Umat enggak pecat saya. Saya dibesarkan oleh PPP, loyal dong ini persoalan umat. Yang pecat saya kan masa baktinya cuma lima tahun, kalau umat sampai mati,” kata Lulung di DPRD DKI Jakarta, Senin (13/3/2017) lalu.
Djan Faridz mengaku pihaknya sudah melayangkan surat peringatan kepada Haji Lulung dan kader PPP lain yang tidak mau ikut mendukung pasangan Ahok-Djarot. Dipecatnya Lulung, menyebabkan ia tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPW PPP Jakarta dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Djan Faridz sudah berkali-kali menghubungi Haji Lulung untuk mengajak warga Rawabelong, Jakarta Barat itu kembali ke partai. Namun, usaha tersebut tidak berhasil. Haji Lulung tetap memilih mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (desastian)