RABAT, (Panjimas.com) – Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO) mengutuk keras kebijakan ekstrim yang baru-baru ini diumumkan oleh otoritas pendudukan Israel dengan mengatur jumlah masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsha, seperti dilansir IINA.
Berdasarkan perubahan temporal itu, jamaah Muslim ditolak masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di pagi hari, sementara para ektrimis Yahudi diizinkan mendapatkan akses gratis ke dalam kompleks, bahkan dengan perlindungan pasukan keamanan Israel.
ISESCO menyatakan bahwa tindak pidana semacam ini, telah melanggar kesucian kiblat pertama serta masjid tersuci ketiga bagi 1,5 miliar umat Islam.
Kebijakan Israel ini juga sangat bertentangan dengan hukum internasional, serta merupakan tindakan provokatif bagi sensitivitas Muslim dan juga agresif terhadap tempat-tempat suci mereka.
ISESCO menyerukan negara-negara anggotanya untuk mengambil posisi yang kuat di forum internasional untuk menghentikan agresi terang-terangan Israel ini. [IZ]