WASHINGTON (Panjimas.com) – Utusan PBB untuk Irak pada Jumat (10/3) mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa Islamic Statet (IS) menggunakan senjata kimia dalam pertempuran untuk Mosul.
Duta Besar Mohamed Alhakim mengatakan, dia sudah menyampaikan informasi tersebut kepada PBB setelah berbicara dengan pemerintah di Baghdad pada Jumat.
“Sebenarnya tidak ada bukti bahwa ISIS menggunakan senjata kimia ini,” kata Alhakim kepada para wartawan menjelang pertemuan Dewan Keamanan Irak.
Palang Merah melaporkan bahwa tujuh orang, lima dari mereka anak-anak, dirawat di dekat Mosul pada awal Maret karena terpapar bahan kimia.
Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa IS mengembangkan senjata kimia seperti gas mustard di Universitas Mosul.
Pasukan Irak melancarkan operasi untuk merebut kembali barat Mosul, pusat populasi terbesar yang masih dikuasai oleh IS, pada 19 Februari, demikian dikutip dari laporan AFP. [AW/Antara]