JAKARTA, (Panjimas.com) – Kasus kematian Siyono warga Cawas, Klaten yang diculik dan disiksa hingga tewas oleh Densus 88 sudah berlalu satu tahun. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai kasus Siyono adalah bagian terberat Dakwah Muhammadiyah.
“Kasus ini (Siyono, red) menjadi batu lompatan bagi kebangkitam Kokam Pemuda Muhammadiyah memaknai Ruhul Ikhlas dan Jihad,” katanya melalui rilis yang diterima Panjimas, Kamis (09/03).
Menurutnya, kasus kematian Siyono juga menjadi pintu bagi jalan Muhammadiyah memahami “jeroan” para bandit Politik di Indonesia.
“Mereka menggunakan alat negara melakukan stigmatisasi Teroris terhadap Islam, Demi kekuasaan dan mengejar rente,” ujarnya.
Dahnil menilai narasi dan tafsir tunggal siapa pelaku teror hanya di tangan Densus 88. “Tangkap. Melawan. Tembak. Mati, berikan sedikit “uang duka” dan itu adalah Teroris terkait jaringan bla..bla..bla…tanpa Ada upaya hukum untuk menghadirkan keadilan,” tegasnya. [TM]