JAKARTA (Panjimas.com) – Selama beberapa hari Zakir Naik berada di Indonesia. Kini ia sudah kembali ke negeri asalnya, India, Senin (6/3/2017). Kunjungan kemarin merupakan yang kedua kali Zakir Naik ke Indonesia. Selain bersilaturahmi dengan ulama dan tokoh di tanah air, kesempatan ini digunakan untuk survei lokasi untuk kegiatan beliau pada 1-9 April 2017 nanti.
Hanny Kristianto, salah seorang panitia Persiapan Zakir Naik Visit Indonesia 2017, Selasa (7/3/2017) mengatakan, kegiatan Zakir Naik Visit Indonesia awal April nanti akan digelar di sejumlah kota, yaitu di Yogyakarta; Pondok Pesantren Gontor, Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur); Bekasi (Jabodetabek); dan Bandung (Jawa Barat). Acara ini dapat dihadiri siapa saja, termasuk kalangan non-muslim.
“Kami sengaja tidak hanya memfokuskan kegiatan di masjid saja, tapi juga di tempat yang lebih luas dan terbuka, seperti di auditorium, gelanggang olahraga, atau lapangan, agar siapa saja bisa hadir. Termasuk orang non-muslim bisa hadir agar dapat memahami tentang konsepsi Islam dengan benar, sehingga tidak ada lagi kesalahan memahami Islam,” tuturnya.
Hanny mengaku merasa bersyukur Zakir Naik bersedia datang ke Indonesia. Semua tak lepas dari dukungan dan undangan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Hamid Fahmy Zarkasyi (Pondok Pesantren Gontor), dan Din Syamsuddin (Muhammdiyah).
Saat berkunjung ke Indonesia akhir pekan lalu, Zakir Naik bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Rumah Dinas Wakil Presiden, Sabtu 4 Maret 2017. Dia juga bertemu dengan sejumlah tokoh dan ulama terkenal di tanah air, seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ust Arifin Ilham, Ust Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ust Yusuf Mansyur, Muhammad Syafi’i Antonio, dan pengurus Majelis Ulama Indonesia.
Zakir Naik mengaku kagum dengan keramahan umat Islam di Indonesia. Selama di tanah air, Zakir Naik bertemu dan bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh Islam sekaligus membicarakan rencana kegiatannya di Indonesia pada awal April 2017.
“Beliau kagum dengan keramahan umat Islam di Indonesia. Beliau juga senang melihat jumlah umat Islam yang banyak di Indonesia dan memiliki kerukunan beragama yang baik,” kata Hanny menjelaskan. (desastian)