BOGOR (Panjimas.com) – Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz al-Saud akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, siang ini. Setelah itu, Raja Salman dijadwalkan akan langsung menuju ke Istana Kepresidenan Bogor dan melakukan beberapa agenda bersama Presiden Jokowi.
Saat ini Istana Bogor mempersiapkan sambutan hangat untuk Raja Salman dengan mendatangkan siswa-siswi sekolah dasar untuk prosesi penyambutan. Sejak pagi tadi, di depan Istana Bogor, Jl Ir H Juanda, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017), ratusan anak-anak berbaju gamis, kebaya, hingga baju koko terlihat berjalan lalu lalang di depan Istana Bogor.
Kelompok lainnya, anak-anak berseragam putih merah membawa dua bendera kecil di tangan. Mereka membawa bendera Merah Putih dan bendera Arab Saudi. “Kita mau menyambut Raja Salman,” kata seorang anak berbaju gamis dan bersorban sambil berjalan masuk ke dalam bagian pagar utama Istana.
Mereka terlihat ceria pagi ini. Anak-anak ini adalah siswa dan siswi kelas 4 dan 5 SD Pertiwi di Sukasari Bogor. Di antara mereka ada beberapa guru yang mendampingi. Dinas Pendidikan Kota Bogor menyebutkan ada 50 ribu pelajar dan 10 ribu guru di Kota Bogor yang ikut serta menyambut kedatangan Raja Salman ke Istana Bogor.
“Jadi ada 50 ribu pelajar yang dilibatkan, itu dari semua tingkatan. Mereka akan menyambut kedatangan Raja Salman mulai Gerbang Tol Baranangsiang sampai gerbang Istana. Setiap pelajar memegang dua bendera, satu bendera kita, satu bendera (negara) Arab,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin, Selasa (28/2/2017).
Pada sore harinya, lanjut Fahrudin, 10 ribu guru dari berbagai sekolah di Kota Bogor mendapat giliran mengantar Raja Salman keluar dari Istana Bogor. Namun belum ada jadwal resmi kapan Raja Salman dan rombongannya meninggalkan Istana Bogor.
“Pelajar hanya ikut ketika menyambut kedatangan, kemudian mereka dipersilakan pulang. Sore harinya, giliran guru-guru yang istilahnya mengantar Raja Salman pulang. Mereka akan berdiri dari depan gerbang Istana dan di sepanjang jalan Jalak Harupat,” katanya.
Dari 50 ribu siswa yang terlibat dalam penyambutan kedatangan Raja Salman, ada 200 siswa Kota Bogor yang ikut melakukan proses penyambutan Raja Salman di dalam Istana Bogor. Sedangkan di dalam Istana itu mereka menggunakan pakaian muslim yang dibalut dengan beragam pakaian adat Nusantara.
Fahrudin menegaskan Dinas Pendidikan Kota Bogor tidak menginstruksikan pihak sekolah untuk meliburkan siswa-siswanya. Namun, menurutnya, jika semua guru di sekolah tertentu terlibat dalam penyambutan kedatangan Raja Salman, kebijakannya diserahkan kepada pihak sekolah.
Nantinya, siswa-siswi SD ini akan berdiri sambil mengibarkan bendera-bendera kecil, menyambut Raja Salman. Sutrisna mengatakan, kegiatan ini adalah instruksi dari Dinas Pendidikan.
Setiba di Istana Bogor, Presiden Jokowi akan menjamu Raja Salman dan rombongannya. Kehadiran delegasi negara Arab Saudi itu akan disuguhi hiburan tarian nusantara.
“Ada 50 orang penari dan pemusik. Jadi kita ada tarian sambutan untuk makan siang sama satu lagi pada saat raja mau menanam pohon sebagai simbol persahabatan,” kata koreografer Deni Malik.
Deni akan menyuguhi pertunjukan tarian Zapin dan Rampak Gendang Nusantara. Dia mengatakan kedua tarian tersebut merupakan hasil kolaborasi khazanah budaya Indonesia.
“Tari Zapin Sumatra dari Arab dan kita kan Melayu itu kan dengan sentuhan Islamiyahnya, dan aku ngambil Melayu. Jadi semuanya Sumatra semuanya Saman Rapa’i Geleng, dengan tetabuhan dol, Bengkulu. Koereografinya dari Melayu ada Minang, Riau, saya kolaborasilah kemudian Palembang secara keseluruhan temanya Sumatra,” urai dia.
Deni menyebut permintaan tarian ini langsung dari Presiden Jokowi. Dirinya hanya memiliki waktu latihan sekitar tiga hari untuk memantapkan persiapan. Ia mengatakan seluruh penari yang berusia remaja dan dewasa itu nanti akan memakai kostum berwarna hitam dan emas. Puluhan penari itu keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki. “Nanti kostumnya hitam gold, yang pasti karena syariah islam ya, maksudnya laki semua tidak boleh perempuan,” terang dia. (desastian)