JAKARTA (Panjimas.com) – Sudah sepekan, spanduk yang melintang di Jalan BB di Jalan BB No. 9A Karet Setia Budi, Jakarta Selatan, tepatnya di depan di Masjid Al Jihad, menjadi viral di media sosial. Spanduk itu bertuliskan “Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama”. Saat ditemui Panjimas, pengurus Masjid Al Jihad membantah spanduk sebagai upaya memecah belah umat Islam.
Wawan dan Abu Hamzah, salah seorang pengurus masjid yang ditemui, mengatakan, spanduk itu tidak ada kaitannya dengan politik atau pun Pilkada DKI Jakarta. Spanduk tersebut, dalam rangka mengingatkan umat Islam agar tidak keluar garis komando dan ajaran Islam itu sendiri.
Dikatakan Wawan, spanduk yang dipasang sejak Rabu (15/2) lalu, bukan hasil kesepakatan dari pengurus Masjid Al Jihad saja, melainkan sejumlah masjid yang ada di wilayah kecamatan Setia Budi. Terbukti, spanduk serupa ada di hampir 10 masjid di kawasan tersebut. Sebut saja seperti Masjid Mubasysyirin, Masjid At Taqwa, Masjid Raudhatul Falah, Masjid Nurul Hikmah, Musholla al-Mu’minun, Musholla Nuruttauhid, dan Musholla Hayatul Abidin.
“Spanduk ini atas inisiatif warga. Keberadaan spanduk tersebut mendapatkan dukungan dari warga, termasuk Ketua RT dan RW setempat. Sekali lagi, tidak ada kaitannya dengan politik. Spanduk ini untuk menyadarkan umat Islam yang mendukung salah satu paslon (Ahok) yang jelas-jelas menista agama. Tidak ada maksud untuk memecah belah umat Islam,” kata Wawan.
Melalui spanduk ini, warga yang beragama Islam ingat kematian. “Kami berharap, mereka yang membela dan mendukung penista Al Quran dan agama, agar segera tobat dan insyaf,” tukas Wawan. (desastian)