JAKARTA, (Panjimas.com) – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai tesis Habib Rizieq Syihab soal pancasila, negara harus menggunakan medoted dialektika atau debat terbuka. Antara Habib Rizieq dan pelapor, Sukmawati.
“Negara harusnya bikin dialog atau debat terbuka kan? Siapa yang lebih ngerti Pancasila antara Habib Rizieq atau yang melapor. Habib Rizieq tesisnya ilmiah, sudah jadi buku, yang ini apa pemahamannya?” katanya kepada Panjimas saat ditemui di Tebet Jakarta Selatan, Ahad (26/02).
Menurutnya pemerintah saat ini berbahaya. Sebab, tidak mengedepankan dialektika tapi langsung main tangkap. “Ini cara otoritarian,”
“Bahaya dari rezim Jokowi adalah tidak menciptakan dialektika tapi main jalan belakang untuk melumpuhkan pemikiran-pemikiran yang berbeda. Itu adalah cara-cara yang otoritarianisme yang harus dilawan,” tegasnya.
Fahri menilai, pemerintah tidak punya kosakata yang cukup akhirnya pakai kosasenjata. “Enggak punya konsep tapi dia pake kekuasaan. Dan itu tidak sehat dalam demokrasi yang sedang tumbuh,” pungkasnya. [TM]