GAZA (Panjimas.com) – Tingginya jumlah kelahiran di Jalur Gaza tidak sebanding dengan perkembangan ekonomi. Krisis berkepanjangan sudah berlangsung sejak 10 tahun. Penyebab utamanya adalah blokade. Akibatnya, jumlah warga Jalur Gaza hidup dibawah garis kemiskinan kian bertambah. Faktor ini semakin menambah derita masyarakat Jalur Gaza.
“Dalam sehari tidak kurang dari 4.900 bayi lahir di Jalur Gaza Palestina. Informasi yang kami peroleh dari pihak RS.Shifa Gaza City (Rumah sakit milik pemerintah Palestina) mayortas dari ibu melahirkan berasal dari keluarga yang tidak mampu, para suami tidak memiliki pekerjaan. Ini dikarenakan tidak tersedianya lapangan pekerjaan di Jalur Gaza,” ungkap Abdillah Onim dari Jalur Gaza melaporkan.
Alasan inilah mendorong yang tindakan nyata sebagai bentuk kepedulian kepada kondisi bayi di Gaza dan ibu melahirkan dengan memberikan bantuan perlengkapan bayi, yaitu paket baby kit dengan berbagai item bantuan.
“Kami mengajak semua elemen untuk bergerak bersama bantu para bayi di Gaza hanya dengan menyisihkan Rp.50.000 seikhlasnya. Dengan uang senilai itu, kita ikut peduli gizi ibu dan bayi di Jalur Gaza,” ajak Onim.
Berikut Rekening Donasi Khusus Palestina, BNI.69000-90001.A.n.Abdillah Onim. page: @bang.onim, twitter: @ AbdillahOnim, atau via channel telegram: @bangonim. (desastian)