JAKARTA (Panjimas.com) – “Tak kenal maka tak sayang” . Pribahasa ini mewakili kalimat untuk mengenal lebih dekat sosok seorang Raja Salman, ‘Pelayan Dua Tanah Suci ‘ (Mekkah dan Madinah), yang akan berkunjung ke Indonesia.
Raja Salman terlahir dengan nama Salman bin Abdul Aziz Al Saud pada musim dingin 31 Desember 1935 di Riyad. Ayah beliau adalah Raja Abdul Aziz Al Saud dan ibunda Hassa binti Ahmad Al Sudairi, bangsawan dari suku Al Sudairi .
Beliau adalah saudara laki-laki dari Raja Fahd, sedangkan almarhum Raja Abdullah adalah saudara laki-laki dari lain Ibu. Raja Salman memiliki 6 saudara laki-laki dan 4 saudari dari ibu Hassa. Sedangkan dari Raja Abdul Aziz beliau adalah putra ke 25.
Beliau dibesarkan di Istana Murabba, Riyadh. Raja Salman seperti umumnya putra kerajaan, mendapatkan pendidikan di sekolah khusus untuk keluarga kerajaan. Beliau mempelajari Islam dan pengetahuan ilmiah.
Pada umur 10 tahun beliau telah hafal Al-Qur’an. Dalam hukum syariahm beliau dikenal disiplin dan tegas. Bahkan, terhadap anggota keluarga kerajaan sekalipun. Salah satu kasus adalah hukuman mati terhadap keponakan beliau, yakni Pangeran Turki bin Saud al -Khabir karena menembak mati seorang pemuda yang membuat Barat terkejut sekaligus kagum terhadap sosok beliau.
Selama ini pandangan Barat terhadap anggota kerajaan adalah orang-orang kaya dan glamour yang tidak tersentuh oleh hukum Islam. Dengan naiknya Raja Salman, pandangan ini mulai bergeser dan menandai era reformasi dalam tubuh kerajaan.
Kata-kata beliau yang terkenal adalah “Tidak ada perbedaan hukum dalam syariah Islam untuk pangeran dan yang lain. Keadilan bagi semua rakyat Arab Saudi.”
Raja Salman sebelum menjadi Raja, telah mengawali karir dalam pemerintahan sejak umur 19 tahun sebagai Gubernur Riyadh. Dalam 48 tahun dibawah pengelolaan Raja Salman, ibu kota Arab Saudi mengalami berbagai kemajuan, baik dalam pendidikan maupun kehidupan sosial masyarakat .
Beliau terkenal sebagai seorang yang dermawan. Dalam setiap kunjungannya ke beberapa negeri Muslim, Salman selalu mendonasikan jutaan bahkan miliar dana untuk mendukung perkembangan pendidikan di negeri tersebut.Raja Salman menggantikan Almarhum Raja Abdullah sebagai Pelayan Dua Tanah Suci. Pada 5 November 2011, ia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan. Tahun berikutnya (2012) Raja Salman diangkat sebagai putra mahkota menggantikan saudara laki-lakinya yang meninggal, yakni Pangeran Nayef bin Abdul Aziz.
Beliau juga adalah direktur untuk museum King Abdul Aziz dan badan amal untuk pasien ginjal. Pada 23 Januari 2015 secara resmi beliau diangkat sebagai Raja Arab Saudi setelah meninggalnya Raja Abdullah. Kontribusi beliau sebagai Pelayan Al Haramain dan dunia politik internasional membuat sosoknya sangat dihormati.
Tentang Saudi Arabia
Tahukah anda? Satu-satunya negara Tauhid di Timur Tengah adalah Arab Saudi. Disana tidak ada pemilu ataupun pilkada dengan sistem demokrasi. Di negeri Salman, larangan dan hukuman berat berlaku bagi pelaku maksiat, terutama pelaku syirik (dukun, sihir, ramalan, bulan/hari baik buruk, dsb), pelaku bid’ah, pelaku khawarij, zina, dan maksiat lainnya yang dilarang dalam Islam.
Disana tidak ada perayaan Valentine Days, Natal dan Tahun Baru, apalagi konser musik dan berbagai event hura-hura lainnya. Karena hal itu sesuatu yang terlarang. Dengan sigap, polisi syariah akan bertindak tegas.
Satu hal yang menarik, tidak ada pajak penghasilan yang dipungut dari warga Arab Saudi. Bahkan bukan hanya warga Arab Saudi, warga negara-negara Teluk yang memiliki kerjasama dengan Arab Saudi seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab umumnya dibebaskan dari pembayaran pajak penghasilan, akan tetapi mereka tetap harus tunduk pada aturan pembayaran zakat.
Arab Saudi adalah negara Penghafal Al Qur’an dan hadits terbanyak. Warga negaranya sangat dilindungi oleh pemerintahnya. Tarif listrik dan BBM di sana jauh di bawah harga pasar. BBM jenis oktan 91 hanya dihargai 0,75 riyal. Sedangkan BBM jenis oktan 95 hanya seharga 0,90 riyal.
Sekolah dan kuliah di Arab Saudi pun gratis, bahkan mendapat tunjangan hidup dan berasrama. Termasuk untuk warga asing. Jalanan di Arab Saudi adalah jalan tol semua, dan gratis pula.
Penduduk Arab Saudi adalah pengguna parfum terbanyak di dunia per kapita, yaitu sekitar 0,95 liter untuk setiap orangnya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Bandar udara terbesar di dunia terdapat di Arab Saudi, yaitu Bandar Udara Internasional Raja Fahd dengan area seluas 780 km² (301 mi²), melebihi Bandar Udara Internasional Montréal-Mirabel dengan area seluas 356 km² (137 mi²).”
Bendera Arab Saudi merupakan satu-satunya bendera di dunia yang tidak boleh dikibarkan setengah tiang sebagai tanda perkabungan.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang mengharuskan penduduknya untuk menghentikan seluruh aktivitas perdagangan selama pelaksanaan shalat berjamaah. Setiap toko harus ditutup ketika dikumandangkan azan.
Pada tahun 1973 Arab Saudi memimpin OPEC untuk melakukan boikot terhadap negara-negara barat yang mendukung Israel pada Perang Yom Kippur melawan Mesir dan Suriah yang mengakibatkan krisis minyak, dimana harga minyak dunia melonjak hingga empat kali lipat?”
Meski tingkat kriminalitas di Arab Saudi relatif rendah dibandingkan kebanyakan negara di dunia, namun setiap tindak kriminalitas akan ditanggapi secara serius. Tindak kejahatan seperti pemerkosaan, pembunuhan, kemurtadan, perampokan bersenjata dan perdagangan narkoba terancam hukuman mati dibawah hukum syariat Islam yang ketat yang diberlakukan otoritas Saudi”
Pengangguran di Arab Saudi menerima tunjangan sebesar 2,000 Riyal (± Rp4,8 Juta) perbulan. Sedangkan mahasiswa di seluruh Universitas Negeri mendapat uang saku bulanan sekitar 900 Riyal (± Rp2,5 juta), asrama gratis dan tanpa dipungut biaya kuliah sama sekali.
Dalam tiga dekade terakhir, Arab Saudi telah menyumbangkan bantuan sebesar 49 miliar Pound sterling yang membuatnya menjadi negara donor terbesar di dunia perkapita. (Arif Barata/desastian)