JAKARTA (Panjimas.com) -Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung memastikan, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Saudi Arabia dipastikan akan berkunjung ke Indonesia pada 1 – 9 Maret mendatang. Raja Salman terlebih dahulu akan melakukan kunjungan kenegaraan pada 1 – 3 Maret, dan kemudian dilanjutkan dengan beristirahat di Pulau Dewata, Bali, pada tanggal 4 – 9 Maret mendatang.
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini merupakan kunjungan yang sangat bersejarah, karena kunjungan Raja Saudi Arabia
terakhir ke Indonesia, terjadi pada tahun 1970, atau 47 tahun yang lalu. Dipastikan pula, Raja Salman akan melakukan kunjunganya ke Masjid Istiqlal, Jakarta dan Gedung DPR/MPR RI.
Dalam kunjungannya ke Indonesia ini, menurut Seskab, Raja Salman akan membawa rombongan terbesar. “Kurang lebih 1.500 orang, 10 menteri, 25 pangeran,” kata Pramono kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta,
Selasa (21/2) lalu.
Lebih lanjut Seskab Pramono Anung menjelaskan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman. Bintang kehormatan ini diberikan, karena ketika melakukan kunjungan ke Saudi Arabia, Presiden Jokowi juga mendapatkan kehormatan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia.
Ditambahkan Seskab, bahwa untuk pertama kalinya pula, Presiden Jokowi akan menjemput secara langsung tamu negara, Raja Salman di Bandar udara. “Kenapa ini dilakukan? Karena ketika berkunjung ke Saudi Arabia, Presiden Jokowi dijemput di pintu pesawat oleh Raja Salman. Sehingga dengan demikian, hubungan ini adalah hubungan yang sangat dekat, sangat erat, sangat akrab,” terang Pramono.
Menurut Sekab, dalam kunjungan Raja Salman nanti akan ditandatangani investasi perumahaan minyak Saudi Arabia, Aramco, di Cilacap dengan nilai 6 miliar dollar AS. Selain itu,juga akan ada project lain yang akan ditandatangani, kurang lebih sebesar 1 miliar dollar AS dan project-project lainnya.
“Tadi bapak presiden mengharapkan bahwa investasi Saudi Arabia ini secara keseluruhan diharapkan bisa sampai dengan 25 miliar dollar AS,” sambung Pramono.
Dalam Rapat Terbatas, lanjut Seskab, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, (BNPT) Suhardi Alius juga menyampaikan, ketika berkunjung ke Saudi Arabia. Hal yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme, disepakati bagi keluarga Densus 88, yang meninggal dunia, maka orang tuanya per tahun akan dihajikan oleh Kerajaan Saudi Arabia. Dan sudah ada lima orang keluarga Densus yang meninggal yang dihajikan karena mereka dianggap sebagai syuhada.
“Dengan demikian, tentunya kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini sungguh akan merupakan kunjungan kehormatan bagi bangsa Indonesia dan juga sekaligus menunjukkan keakraban, keeratan antara pemerintah Indonesia dengan kerajaan Saudi Arabia,” pungkas Pramono. (desastian/setgab)