JAKARTA (Panjimas.com) – Menteri Agama Republik Indonesia mengaku prihatin atas kondisi saat ini, di mana ada usaha-usaha untuk menciptakan desintegrasi bangsa.
“Ada upaya untuk memecah belah umat Islam dan membenturkan Islam dengan Pemerintah,” kata Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, saat menerima kunjungan Dewan Da’wah di kantornya, Rabu (22/2) sore.
Dalam silaturahim ini, Ketua Umum Dewan Da’wah Mohammad Siddik MA didampingi Wakil Ketua Umum Amlir Syaifa Yasin MA, Wakil Sekretaris Umum Taufik Hidayat MA, dan Humas Yuddy Yuniardhi.
Merespon Ketua Umum Dewan Da’wah tentang maraknya gerakan Syiah di Tanah Air, Menteri Agama mengakuinya sebagai upaya desintegrasi bangsa.
Provokasi perpecahan bangsa gencar dilakukan melalui media sosial dalam bentuk hoax (kabar bohong). Termasuk kabar-kabur tentang Kementerian Agama.
Mengklarifikasi kabar yang disampaikan Taufik Hidayat tentang percetakan Al Qur’an milik Kementerian Agama yang konon sudah ditutup, Menteri Lukman Hakim menegaskan kabar itu contoh hoax yang nyata.
“Saya sudah klarifikasi bahwa kabar itu hoax. Tentu (hoax itu) merugikan kita. Padahal aslinya kita malah menambah mesin untuk percetakan ini,” ungkap Menteri.
Pada pertemuan tersebut, Mohammad Siddik menyampaikan undangan untuk menghadiri Haflah Tasyakur 50 Tahun dan Rakernas Dewan Da’wah yang akan berlangsung 24-26 Februari 2017.
Secara garis besar, agenda acara tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum. Di antaranya adalah seminar nasional, launching buku, dan rapat kerja. Atas undangan Dewan Da’wah, Menteri Agama Lukman Hakim menyatakan kesediaannya untuk hadir dan memberikan sambutan. (desastian)