JAKARTA (Panjimas.com) – Tuduhan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengatakan telah menemukan bukti transfer dana sebesar Rp 1 miliar dari Ustadz Bachtiar Nasir ke Turki, dikaitkan dengan kasus penyelewengan dana Yayasan Keadilan untuk Semua (YKUS) dibantah kuasa hukum GNPF-MUI.
“Tuduhan Kapolri Tito Karnavian yang menyebut Ustadz Bachtiar Nasir telah mentransfer dana ke Turki, dan mengalihkan aset Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS) ke pihak lain, jelas fitnah keji dan sangat tendensius,” kata sala satu tim Advokasi GNPF-MUI Ismar Syafrudin, SH kepada Panjimas.
Saat mendampingi Islahudin untuk dilakukan BAP, tidak ada kaitan Yayasan dengan UBN. “Bagaimana bisa Ketua Yayasan Keadilan Untuk Semua memindahkan atau mengalihkan aset Yayasan kepada pihak lain. Padahal aset Yayasan hanya berupa Akta Notaris Yayasan, serta uang kurang lebih Rp. 2 juta. Tuduhan Kapolri itu sangat tidak berdasar,” kata Ismar.
Dikatakan Ismar, Ketua Yayasan bisa di perkarakan oleh ribuan donatur bahkan jutaan pendukung Aksi Bela Islam, bila dana tersebut disalahgunakan untuk ke Turki. Jika aparat kepolisian bersungguh-sunguh ingin menegakkan hukum, carilah kasus yang ada kejahatan didalamnya, seperti Rekening Gendut yang salah satunya sudah pernah disidik oleh KPK.
“Begitu juga dana Hibah dari Pemprov DKI ke Polda Metro Jaya yang notabene dana tersebut adalah milik Negara hasil pajak yang penyerahannya tanpa sepengetahuan DPRD DKI,” ungkap Ismar.
Kata Ismar, Kapolri dengan gampangnya menyebarkan berita bohong atau hoax. Ada kesan Polri ingin menghancurkan kredibilitas ulama yang terjun dibidang sosial. Sehingga para donatur akan takut untuk berinfak,menyalurkan dananya untuk kepentingan umat Islam.
Tuduhan Kapolri
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017), Tito mengatakan, Uang ini, setelah ditarik oleh IL (Islahuddin Akbar) sebanyak di atas Rp 1 miliar, kemudian diserahkan kepada Bachtiar Nasir. “Dana tersebut, sebagian dikirim ke Turki, ada slip bukti transfernya,” kata Tito.
Hingga saat ini kepolisian mengakui belum mengetahui dana yang dikirim ke Turki digunakan untuk kegiatan apa. Menurut Tito, ada media internasional yang menyebutkan bahwa tersebut diberikan kepada satu kelompok di Suriah.”Apa hubungannya bisa sampai ke Suriah? Menurut klaim media internasional yang di Suriah, ini ada hubungannya dengan ISIS,” ujar Tito.
Kepolisian mengaku telah menyelidiki dugaan bantuan logistik dari Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia (Indonesian Humanitarian Relief/IHR Foundation) tersimpan di gudang milik pejuang Suriah.”Begitu kita tarik ke belakang, ternyata ada aliran dana dari Bachtiar Nasir. Asalnya dari Yayasan Keadilan untuk Semua,” tuding Tito. (desastian)