YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Ustadz Bachtiar Nasir (UBN), menegaskan bahwa dirinya dan semua tokoh GNPF MUI tidak ingin menggulingkan pemerintahan yang sah saat ini.
Ustadz Bachtiar Nasir dalam kesempatan Tabligh Akbar di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta menegaskan hal tersebut.
Hanya saja, Dia merasa resah dengan kondisi Negara yang tidak adil dalam menangani kasus-kasus besar bangsa dan kezaliman terhadap umat Islam.
“Indonesia dalam kondisi bahaya kalau begitu, dalam teori evolusi, jika masyarakat menengah sudah membiayai pemberontakan masyarakat bawah ini berbahaya. Tapi alhamdulillah gerakan kita, gerakan aksi super damai, yang tidak ingin menggulingkan kekuasaan siapapun. Tidak ada di dalam benak kami menggulingkan kekuasaan pak Jokowi, tidak ada,” katanya, Sabtu (18/2/2017).
“Tapi saya diproses dituduh makar, pusing juga saya, ndak ditolongin lagi,” imbuhnya sambil bercanda.
Ustadz Bachtiar Nasir menilai hukum yang berjalan di Indonesia ini tidak berjalan sesuai dengan keadilan, bahkan banyak yang direkayasa untuk kepentingan penguasa besar yang berada di belakang penguasa.
“Karena misi kami adalah tegakkan hukum yang berkeadilan dan keadilan berdasarkan hukum. Bukan hukum yang direkayasa, yang sebenarnya mau menegakkan hukum tapi tidak berkeadilan, inilah suasananya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa aksi yang dimotori GNPF MUI adalah gerakan yang beradab sesuai dengan tuntunan dalam Al-Quran. Dia menegaskan bahwa tidak ada cara-cara destruktif yang justru akan merugikan bangsa ini.
“Gerakan kita yang dimotori manusia-manusia Indonesia yang adil dan beradab, bukan gerakan yang distruktif, bahkan goyang pagar istana, duduki DPR/MPR bukan cara itu kita. Gerakan kita adalah gerakan bela Islam dengan adab Islam, gerakan kita adalah gerakan bela Quran seperti yang dituntunkan Al-Quran. Takbir!” tandasnya. [SY]