YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Bachtiar Nasir (UBN), Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) yakin dengan tiga hal yang disampaikannya, kekuatan umat Islam akan bangkit.
Dalam rangka membangkitkan Koperasi Syariah 212 di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, UBN meminta kesiapan umat Islam selalu terikat pada fatwa ulama dan berusaha memuliakan ulama. Tanpa Ulama umat Islam saat ini tidak mungkin bisa berpegang pada aturan yang benar. Karena menurutnya hukum Islam sampai pada umat harus ditafsirkan oleh ulama agar dipahami umat.
“Prediksi saya, kalau umat Islam melakukan tiga ini, insyaAllah akan bangkit sosialisme umat, kekuatan umat. Yang pertama umat Islam harus berpegang dan memuliakan fatwa ulama. Siap terikat pada Ulama? Kemarin ada yang bilang fatwa ulama tidak mengikat gitu ya, suka-suka dia. Kalau kita mau terikat nggak? Mau,” kata Ustadz Bachtiar Nasir, Sabtu (18/2/2017).
“Untuk bisa kembali kepada Al-Quran, pada hadits itu lewat siapa? Ulama. Ada yang bilang fatwa ulama tidak mengikat, bukanlah hukum nasional, ya Allah. Emangnya Undang Undang perkawinan itu dapat dari mana? Hah, itu ngambilnya dari fatwa ulama. Jadi kalau ada yang bilang Undang Undang Indonesia tidak terikat fatwa ulama, berarti nggak paham,” tutur pimpinan AQL Islamic Center itu.
Ustadz Bachtiar melanjutkan, bahwa kekuatan umat terletak pada ketaatan dan patuh pada Ulama. Umat Islam harus siap dipimpin dan menjadi pembela ulama ketika dizalimi.
“Yang kedua, kalau umat Islam ingin kuat setelah berpegang fatwa ulama dia harus siap dipimpin ulama, setuju? Siap dipimpin ulama? Siap taat pada perintah ulama? Siap menjadi beking ulama? Siap menjadi pembela ulama? Siapa pemimpin kita? Ulama,” ujarnya.
Umat Islam harus menjaga keutuhan NKRI dengan akhlaqul karimah, dengan cara damai dan senantiasa mengokohkan persatuan dan kesatuan sesama umat Islam.
“Satu lagi, karena terikat pada fatwa ulama dan tunduk patuh pada kepemimpinan ulama, maka yang satu lagi, muliakan lembaga keilmuan dan keulamaan. Kalau ada yang mau bubarkan MUI lawan? Lawan,” serunya.
“Kalau modal yang kita miliki yang sekarang ini, saya mau nanya, Polisi musuh kita apa bukan? Bukan. TNI musuh kita apa bukan? Bukan. Pemerintah musuh kita apa bukan? Bukan. Jadi siapa?” tanya Ustadz Bachtiar diikuti jawaban jamaah “Ahok!”.
Kegaduhan suasana Indonesia saat ini, menurut Ustadz Bachtiar ada orang yang menggunakan instrumen negara mengatasnamakan negara. Mereka melawan hukum, demi kepentingan besar menguasai Indonesia.
“Sekarang ini ada yang menggunakan instrumen negara atas nama negara, padahal bukan dia yang berkompeten untuk melakukannya. Betul? Saya tidak usah ngomong udah tahu kali,” pungkasnya. [SY]