JAKARTA, (Panjimas.com) – Pentolan Syiah Indonesia, Jalaluddin Rakhmat menyarankan Indonesia meniru revolusi yang dilakukan Khomeini di Iran tahun 1979. Menurutnya cara tersebut tepat dibanding revolusi menegakkan syariat Islam yang dikampanyekan kelompok tertentu.
“Revolusi yang dilakukan Imam Khomeini di Iran global dan universal, tidak partikular. Jadi cocok bila digunakan di Indonesia,” katanya saat seminar “Kemenangan Revolusi Iran 1979-2017” di aula Islamic Cultural Centre Jakarta, Jum’at (17/02).
Anggota Komisi VIII DPR RI itu menilai bila revolusi tujuannya hanya menegakkan syariat Islam tidak menarik perhatian dunia. Hanya menguntungkan umat Islam saja.
“Menegakkan syariat Islam kerjaannya dimanapun hanya menumbangkan pemerintahan yang ada. Tak peduli pemerintahannya zalim atau engga. Itu hanya membuat masyarakat dunia empati,” ujarnya.
Jalal melanjutkan, bila mengikuti cara Khomeini dapat menarik simpati dan perhatian dunia. Karena yang diperjuangkannya nilai-nilai kemanusiaan dan menghapus penindasan.
Seperti diketahui, dalam sejarah Revolusi Iran tahun 1979 yang dilakukan Khomeini, banyak umat Islam disiksa dan dibunuh bila tidak mau memeluk agama Syiah. [TM]