WINA (Panjimas.com) – Ribuan Muslimah baru-baru ini melakukan aksi di jalanan kota Wina, Austria dengan tujuan memprotes kebijakan kontroversial pemerintah terkait larangan penggunaan cadar di ranah publik.
Diperkirakan 3.000 Muslimah turut mengambil bagian dalam aksi pawai yang menyerukan dianulirnya kebijakan hukum larangan cadar itu.
Muslimah Wina juga menuding pemerintah melakukan kebijakan yang sarat Islamophobia.
Atribut-atribut pawai serta slogan-slogan peserta aksi menyatakan bahwa “memakai jilbab adalah pilihan pribadi,” dan ribuan Muslimah Wina juga menyerukan bahwa mengklaim bahwa tindakan pelarangan pemerintah itu adalah kebijakan seksis dan anti-Muslim, seperti dilansir dari Majalah Marshalltown.
Pekan lalu, Partai Koalisi Austria mengatakan kebijakan larangan niqab dan burka akan mulai berlaku selama 18 bulan ke depan.
Kebijakan ini secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan melonjaknya suara faksi sayap kanan Partai Kebebasan (FPO), menjelang pemilihan Parlemen Austria tahun depan.
Pada aksi protes yang berlangsung dengan damai ini, ribuan perempuan Muslim melakukan pawai dengan menyuarakan slogan-slogan “tubuh milik saya, adalah hak saya untuk menentukan nasib sendiri!”
Mereka menuding pemerintah Austria menyerang kebebasan mereka.
Sementara itu, Russian Today melaporkan bahwa tampak terdengar suara-suara termasuk, ‘Hei, Menteri! Bebaskan adikku! ”
Kebijakan “integrasi hukum” yang diajukan akan melarang cadar, burka ataupun niqab dikenakan di tempat-tempat umum di Austir, selain itu bahasa Jerman menjadi prasyarat wajib bahkan kursus “nilai’ [sekuler Austria] diberlakukan bagi para pengungsi dan imigran.
Polisi dan para pejabat Pengadilan juga dilarang mengenakan jilbab agar tampil ‘ nir-ideologis dan netral agama,’ kebijakan ini juga telah disepakati partai koalisi.
Dokumen UU itu juga mengatakan, “Mereka yang tidak siap untuk menerima nilai-nilai pencerahan harus meninggalkan negara dan masyarakat kami.”
Perancis juga telah mengesahkan larangan serupa lebih dari enam tahun yang lalu, dan Kanselir Jerman Angela Merkel juga menyerukan larangan cadar di ranah publik.[IZ]