SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ustadz Abu Fatiah Al Adnani menerangkan bahwa permusuhan antara kebenaran dengan kebathilan sudah sejak diciptakannya Nabi Adam ‘alaihissalam. Menurutnya, permusuhan pembela agama Allah, pembela Islam, pembela ulama seperti saat ini terjadi di negeri Indonesia bukanlah hal yang baru.
Sejak diciptakannya Nabi Adam sampai nanti datangnya hari Kiamat, permusuhan pembela agama Allah dan musuh agama Allah akan ada dan terus terjadi. Hal ini dikatakan Ustadz Abu Fatiah pada kajian Akbar di Masjid Al Furqon, Tangkil Baru, Manang, Grogol, Sukoharjo, sabtu (11/2/2017).
“Salah satu tabiat kehidupan di dunia ini, bahwa akan selalu bermusuhan antara para pembela agama Allah dengan musuh Allah. Ini merupakan karakter sudah terjadi bukan baru saja, tetapi ribuan tahun yang silam. Jauh sebelum terjadi perang Badar, jauh sebelum Nabi Musa melawan Fir’aun, jauh sebelum Nabi Ibrahim dengan raja Namrud. Tetapi permusuhan haq dan bathil dimulai ketika Allah menciptakan Nabi Adam lalu memerintahkan penghuni Surga termasuk para Malaikat dan Jin untuk sujud kepada Nabi Adam. Namun Iblis enggan dengan kesombongannya,” katanya.
Ustadz Abu Fatiah menerangkan awal permulaan permusuhan tersebut manakala Hawa dapat dibujuk oleh Iblis untuk memakan buah dari pohon Quldi. Dan nama buah Quldi itu atas pemberian nama Iblis. Kata dia, Iblis senantiasa menebarkan hoax untuk tujuan menjerumuskan manusia.
“Singkat cerita Iblis yang sudah diusir Allah dari surga bisa menemui Adam dan Hawa dan menggoda untuk mau makan buah terlarang. Dan buah itu oleh Iblis dinamai buah Quldi, jadi nama buah Quldi itu yang menyebut Iblis. Iblis menggoda kalau kamu makan buah ini kamu akan kekal didalam surga. Nah kalau kamu tidak makan buah ini kamu akan diusir dari surga. Bapak ibu sekalian, Iblis memutar balikkan fakta, kalau jaman sekarang apa? Hoax gitu ya, jadi rajanya hoax pertama adalah Iblis,” tandasnya.
Dengan upaya Iblis, akhirnya Nabi Adam dan Hawa terusir dari Surga. Kata Ustadz Abu Fatiah, Nabi Adam memberikan nasehat bagi anak cucunya supaya tidak tertipu rayuan Iblis.
“Akhirnya Nabi Adam dan Hawa terusir dari surga, lalu Allah subhanahu wata’ala mengingatkan bahwa mereka, anak cucunya tidak akan sedih, tidak akan khawatir kalau mau mengikuti nasehat Allah subhanahu wata’ala. Nabi Adam mengajar anak cucunya, jangan sampai kalian ditipu Iblis sebagaimana bapak ibu kalian ditipu Iblis hingga terusir dari Surga,” ucapnya.
Setelah Nabi Adam dan Hawa turun ke Dunia, Iblis masuk ke alam ghoib dan Nabi Adam masuk ke alam Dunia. Ustadz Abu Fatiah menyorot bahwa Manusia dan Iblis akan bertemu dan melihat kembali usai hari kiamat dan dikumpulkan di Padang Masyar.
“Bapak ibu sekalian, jadi waktu di Surga, Iblis itu bisa melihat Adam, adam bisa melihat Iblis. Maka terjadi dialog, tatap wajah, bertemu, menunjukkan sesuatu. Tetapi begitu Adam turun ke Dunia Iblis masuk ke alam ghoib, adam masuk ke alam dunia. Dan besok di akhirat kita akan bertemu Iblis dengan berbagai bentuk aslinya, karena Allah subhanahu wata’ala berjanji mencabut semua penutup mata manusia,” tutupnya. [SY]