JAKARTA (Panjimas.com) – Ulama dari Cirebon Buya Yahya menyatakan protes kekecewaannya atas headline News Metro TV yang memberitakan “Ulama Cirebon Himbau Warga Tak Ikut Aksi 112”. Buya Yahya menyebut informasi yang disampaikan stasiun televisi itu sebagai fitnah dan ingin mengadu domba sesama ulama dan umat Islam.
Seperti disampaikan Buya Yahya dalam klarifikasinya di Al Bahjah TV, kebaikan bisa menjadi permusuhan, karena adanya fitnah. “Dari dulu kami menghindar, tidak mau diminta untuk diwawacarai oleh stasiuntelevisi manapun dan dalam acara apapun. Kami khawatir ada kalimat yang terpotong, sehingga merugikan kami atau orang lain, sementara kami tdk bisa klarifikasi, karena kami tak punya media.” Kata Buya.
Dikatakan Buya Yahya, ulama yang sangat dihormati masyarakat Muslim Cirebon dan sekitarnya itu, saat diwawancara wartawan televisi nasional itu, ia didampingi oleh pihak kepolisian. Bahkan Buya sudah wanti-wanti dan mengingatkan berkali-kali agar tidak melaporkan berita yang dapat menimbulkan fitnah dan prasangka buruk.
“Tapi kami kami dikagetkan oleh media TV Nasional dan lokal yang beritanya sangat bertentangan, diantaranya taglne yang bertuliskan “Ulama Cirebon tidak dukung Aksi 112. Ini fitnah. Jelas, ini berbahaya. Omongan kami dipotong sesuai dengan keinginannya,” ungkap Buya.
Buya mengaku memiliki video lengkap, yang tidak terpotong. Menurutnya berita yang dipotong itu sangat merugikan ulama dan umat Islam. Buya berpesan agar mewaspadai media semacam ini yang suka membuat fitnah dan permusuhan. “Ini bahaya sekali. Media menyebabkan perpecahan umat. Gara-gara media seperti ini, umat rebut, timbul prasangka buruk, adu domba dan menjadi penyebab kerusakan.”
Buya Yahya menegaskan, bahwa dirinya merindukan perdamaian dan umat yang saling mencintai. Ia tak ingin terjadi perumpahan darah dengan sesama anak bangsa.
Santri Protes
Dalam sebuah video yang diunggah ke youtube, H.Alfian Nasuha, salah seorang murid Buya Yahya juga menyatakan kekesalannya atas pemberitaan Metro TV yang melaporkan Buya Yahya tidak mendukung Aksi 112.
Alfian yang mengatasnamakan Pencinta Ulama Seluruh Cirebon, merasa diadu domba oleh Metro TV. Karena itu ia mempertanyakan sejumlah ulama mana yang menyebut ulama Cirebon tidak mendukung Aksi 112. “Janganlah Metro TV membuat berita dengan mengatasnamakan ulama.Kami tidak ikhlas dan tidak ridhp atas pemberitaan Metro TV.”
Santri juga menuntut Metro TV untuk menayangkan permohonan maaf atas produk jurnalistiknya yang meresahkan umat Islam. Terlebih, tak ada perkataan Buaya Yahya yang menyatakan tidak mendukung Aksi 112.
“Guru kami tidak pernah memaksa dan tidak melarang untuk Aksi 112. Ulama Cirebon sangat mendukung Aksi 112. Saya minta Metro TV jangan memplintir, kami tidak suka dan tersinggung sekali.”
Metro TV terlalu sering menipu umat. Tapi anehnya lagi mau aja dibohongi. “Metro TV harus segera tobat, sampaikan informasi secara benar. Jika tidak, akan ditinggal pemirsa, bahkan bisa digeruduk. Kami diam, bukan berarti tidak berani melawan. Kami masih sabar, tapi kalau dibohongi terus, masa sih sabar mulu.”
Sebelumnya, pihak Metro TV mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan hak jawabnya. Namun, akhirnya Metro TV mengakui kesalahan dalam memberitakan. Yang pasti, bukan yang pertama Metro TV menyampaikan berita bohong. (desastian)