ISTANBUL (Panjimas.com) – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Yusuf Bin Ahmed al-Othaimeen memuji keputusan kembali bergabungnya Maroko ke dalam Uni Afrika (African Union), setelah absen selama 33 tahun, demikian menurut pernyataan Sekjen OKI, Selasa (31/01).
Al-Othaimeen menyatakan harapannya bahwa langkah Maroko tersebut akan meningkatkan peran Uni-Afrika (AU) pada tingkat internasional, sehingga solusi tentang berbagai tantangan benua, akan lebih mudah tercapai.
Sekjen OKI juga mengucapkan selamat kepada Menteri Luar Negeri Chad, Moussa Faki Mahmat yang terpilih sebagai Ketua Komisi Uni Afrika (AU).
Pada KTT ke-28 AU di Addis Ababa pada hari Senin (30/1), Mahamat terpilih untuk menggantikan Nkosazana Dlamini-Zuma, yang mengundurkan diri setelah empat tahun memimpin Komisi AU.
Al-Othaimeen juga memuji hubungan dekat antara OKI dan AU, lebih lanjut Sekjen OKI mengatakan dirinya tak sabar untuk bekerja sama dengan ketua baru AU di berbagai bidang yang menjadi perhatian bersama [OKI-AU]”, dikutip dari Anadolu.
Maroko diterima kembali sebagai anggota AU, pada Senin (30/01), menyusul absennya partisipasi Maroko selama lebih dari tiga dekade.
Pada tahun 1984, Maroko meninggalkan Organisasi Persatuan Afrika (Organization of African Unity) itu, Asosiasi pendahulu dari Uni Afrika (AU),. Setelah OAU mengakui secara resmi Republik Demokratik Arab Saharawi di wilayah Sahara Barat, sementara pemerintah Rabat menganggap wilayah itu merupakan kedaulatan Maroko.[IZ]