JAKARTA (Panjimas.com) – Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Muhammad Al Khaththath menegaskan, Aksi 112 tak perlu ditakuti pihak manapun, tak terkecuali aparat keamanan. Karena aksi ini aksi damai, seperti aksi 212 yang super damai.
“Justru, Aksi 112 ini, ulama akan menyerukan kepada umat Islam, terutama saat Pilkada 15 Februari nanti, berjalan aman dan damai. Kami mendukung program pemerintah untuk menciptakan suasana yang kondusif. Jadi, jangan disalahpahami. Percayalah, umat Islam ingin Jakarta tenang, aman dan damai.” Kata Al Khaththath kepada Panjimas.
Dikatakan Ustadz Al Khaththath, Aksi 112 bertujuan untuk menjaga spirit Aksi 212 yang terbukti super damai, tidak ada kericuhan apappun. “Kita tidak pernah menganggu masyarakat, bagi yang ingin melintasi jalan, disediakan satu jalur kok. Selama ini kita selalu kooperatif dengan pihak keamanan.
Mengenai perizinan kepada pihak kepolisian, FUI sudah menyampaikan pemberitahuan beberapa hari yang lalu. Belum lama ini baru saja dipanggil oleh Intelkam. “Korlap kami sudah ke Polda, dan sudah bertemu dengan intelkam,” tukasnya.
Lebih lanjut Ustadz Al Khaththath mengatakan, Aksi 112 ini dalam rangka mengawal dan mengingatkan kembali Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar umat Islam berpegang teguh untuk memilih gubernur muslim.
“Memilih gubernur muslim itu adalah hak warga negara. Aksi 112 tidak dalam rangka mendukung cagub tertentu. Aksi ini hanya ingin menyerukan kepada umatIslam agar mengikuti fatwa MUI untuk memilih gubernur muslim. Seruan ini jangan dilarang. Karena fatwa MUI itu sudah ada sejak tahun 2009.
Sebagai ulama, menjadi kewajiban untuk memberi pengarahan kepada umatnya agar memilih pemimpin muslim. Soal coblos mencoblos, rahasia masing-masing. Bukankah UUD 1945 Pasal 28 menjamin warga negaranya untuk menjalankan ibadah menurut agamanya masing-masing.
“Ibadah itu bukan hanya shalat. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, berpartisipasi ikut Pemilu juga bagian dari ibadah. Polisi harus memahami itu. Di gereja saja, pendeta dan pastur mengarahkan umatnya untuk memilih pemimpin dengan nomor urut tertentu. Kami tidak menyalahkan itu. Dan itu hak mereka. Adapun yan kami serukan adalah seruan untuk umat Islam.
“Sebagai warga negara Indonesia, kami umat Islam juga berperdoman pada Pancasila, UUD 45, mengakui kebhinekaan, dan menjaga keutuhan NKRI. Jangan dikira umat Islam tidak Pancasila, tidak patuh UUD 45, anti kebhinekaan, dan anti NKRI. Ulama dan umat Islam selalu berdoa, agar selamatkan NKRI. Jadi janganlah umat Islam selalu dicari-cari kesalahannnya.”
Rencananya perserta Aksi 112 akan berkumpul di Monas menuju Bunderan HI untuk melakukan jalan sehat. Mengenai jumlah massa tak bisa dipastikan. Sekurang-kurangnya mencapai 100.000 peserta aksi. (desastian)