TRENTON (Panjimas.com) – Akhir pekan lalu Stasiun televisi Kanada “Global News” dan CTV melaporkan bahwa Kanada mengalami lonjakan terkait laporan-laporan diskriminasi dan kejahatan kebencian dalam sepekan terakhir menyusul penembakan mematikan di sebuah Masjid Quebec.
Ustadz Foudil Selmoune, Imam di Islamic Community Centre Montreal, menegaskan sebab mengapa umat Islam menjadi target serangan salah satunya adalah karena pernyataan politisi dan pemberitaan media yang salah terhadap umat Islam
Ustadz Foudil Selmoune menegaskan bahwa beberapa pihak telah menggambarkan citra yang salah tentang semua umat Muslim. Itu termasuk beberapa politisi dan beberapa media (Kanada).
“Mereka (Politisi dan Media) mencoba untuk menyamakan citra Muslim dengan terorisme, dan ini bukan fakta – karena kami sebagai orang Kanada, seperti Quebecers (rakyat Quebec), kami hidup di sini dan kami hidup dalam damai,” kata Ustadz Selmounde, dikutip dari Anadolu.
“Ini menjadi perhatian yang sangat besar untuk komunitas Muslim, karena kami tahu bahwa di seluruh dunia terdapat orang-orang dengan niat baik dan niat buruk,” kata Ustadz Selmounde.
Sementara itu selain di Quebec, Kota Montreal khususnya juga telah mengalami lonjakan dalam pelaporan kejahatan kebencian dalam dua hari setelah insiden penembakan jamaah Masjid Islamic Center of Quebec.
“Kami memiliki 14 panggilan terkait serangan kejahatan kebencian atau insiden kebencian,” kata Kepala Polisi Montreal, Philippe Pichet saat diwawancarai oleh stasiun televisi “CTV”.
“Laporan itu banyak. Saya sangat prihatin.”, pungkas Philippe Pichet.
Berbicara di Kota Quebec, Martin Coiteux, Menteri Keamanan Publik Provinsi, mengatakan polisi di semua komunitas Quebec telah diminta untuk meningkatkan keamanan di masjid-masjid, demikian menurut laporan CTV. [IZ]