KUALA LUMPUR (Panjimas.com) – Sebuah skema proyek percontohan yang bertujuan memberikan pekerjaan kepada para pengungsi Rohingya di Malaysia akan diluncurkan bulan depan, kata Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi hari Kamis (02/02).
Malaysia akan memberikan ijin bagi 300 muslim Rohingya yang berstatus pengungsi divalidasi oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), untuk mendapatkan pekerjaan di sektor pertanian dan manufaktur mulai tanggal 1 Maret mendatang, kata Wakil PM Malaysia itu dalam sebuah pernyataan.
MuslimRohingya, akan menjadi gelombang pertama pengungsi yang diizinkan untuk mendapat pekerjaan yang dilindungi secara hukum di Malaysia.
“Mereka [Rohingya] akan ditempatkan di perusahaan-perusahaan yang dipilih di bidang pertanian dan sektor manufaktur, proyek ini bertujuan untuk menyediakan mereka dengan keterampilan dan dukungan keuangan sehingga memungkinkan mereka dapat membangun kehidupan seperti sebelum mereka dipindahkan ke negara-negara dunia ketiga,” pungkas Ahmad Zahid Hamidi, dikutip dari Anadolu.
Mereka, ratusan Muslim Rohingya yang terpilih, masih harus melewati pemeriksaan keamanan dan kesehatan.
Para pengungsi yang tidak berdokumen, termasuk Rohingya, saat ini masih tidak diizinkan untuk bekerja.
Menurut UNHCR, Malaysia menjadi tuan rumah bagi sekitar 151.000 pengungsi dan pencari suaka, 55.000 di antaranya adalah Muslim Rohingya.
Dari tahun lalu, Malaysia mulai menerima 1.000 pengungsi Suriah dalam setahun. [IZ]