JAKARTA (Panjimas.com) – Masa tenang jelang Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017 jatuh pada 12-14 Februari 2017.Akhirnya pihak kepolisian mempersilahkan, bila masyarakat ingin menggelar aksi pada 11 Februari 2017. Rencananya, sejumlah organisasi masyarakat akan menggelar aksi jalan kaki super damai dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Monumen Nasional (Monas).
“Tanggal 11 belum masa tenang. Kalau mau melakukan kegiatan penyampaian aspirasi silahkan memberitahukan kepada kepolisian,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2017).
Ormas yang akan melangsungkan aksi diminta agar memberikan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Sehingga, dapat disesuaikan berapa jumlah aparat yang akan diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi. “Berapa jumlahnya, ada di mana, di mana titik kumpulnya jadi nanti dilakukan pengamanan dan pengawalan,” kata Argo.
Argo mengimbau agar peserta dapat menaati peraturan dan tertib selama aksi berlangsung. “Yang terpenting tidak melanggar aturan, dan merusak kepentingan umum,” ucap Argo.
Tidak Mau Kalah
Tidak mau kalah, tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat rencananya akan kembali menggelar acara untuk para pendukung Ahok-Djarot. Pekan depan, mereka akan menggelar pesta rakyat di kawasan Kemayoran.
“Kami mau bikin lagi tanggal 11 Februari nanti, tapi bukan konser, ini pesta rakyat,” ujar Ahok di kawasan Senayan, Sabtu (4/2).
Ahok mengatakan kegiatan tersebut akan diisi oleh festival kuliner. Kegiatan tersebut sekaligus untuk mengakhiri masa kampanye yang telah berlangsung sekitar 4 bulan ini.
Kampanye pada 11 Februari ini merupakan rapat umum yang diatur KPU DKI. Rapat umum merupakan salah satu metode kampanye yang melibatkan ribuan massa dan dapat dilakukan dua kali selama masa kampanye.
Pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni akan mengadakan rapat umum pada 21 Januari dan 11 Februari, Ahok-Djarot hanya menggunakan kesempatannya pada 11 Februari, sementara Anies-Sandi pada 5 dan 11 Februari 2017. (desastian)