JAKARTA (Panjimas.com) – Di depan majelis taklim kaum ibu, yang diklaim sebagai Istighotsah, lelaki bergamis merah mengajak ibu-ibu, sebagian besar berusia lanjut, untuk memilih calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua.
Istighosah dihadiri Ketua Umum PPP Djan Faridz selaku tuan rumah, Kepala BNP2TKI yang juga tokoh NU, Nusron Wahid, serta Pemimpin Pondok Pesantren Sokotunggal Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril.
Diketahui, lelaki bergamis merah, udeng-udeng putih dan bersorban itu bernama Shohibul Farozi yang merupakan orang dekat Djan Faridz, Ketua Umum PPP. Dikatakan Farozi, bulan Februari itu bulan kedua. Cagub Nomor dua Insyaallah jadi. Cukup satu putara.
Setelah menyitir ayat, Farozi mengatakan, nama Ahok itu ada dalam bahasa Arab, yakni Ahuka, yang artinya saudaramu. Jadi Ahok itu saudara kita. Ia juga menyebut, bahwa orang NU memilih pasangan nomor dua.
“Dan hanya orang yang berani yang memilih pasangan nomor dua. Tidak takut diteror, dibully, dikatakan kafir atau sesat. Dulu, Nabi juga menikahi Shofiyah yang seorang Yahudi. Ada dalilnya,” sambil mengutip QS Al Maidah 51,” kata Farozi.
Dalam siaran persnya, PWNU DKI Jakarta membantah telah menyelenggarakan Istighosah Bareng Ahok, di Jalan Talang, Menteng, belum lama ini (5/2/2017). Istighosah tersebut tak tak ada kaitan dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta.
“Acara ini tanpa sepengetahuan dan tidak ada sangkut pautnya dengan pengurus PWNU DKI,” demikian keterangan pers Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH. Mahfudz Asirun dan Wakil Ketua Tanfidziah PWNU DKI Jakarta, KH. Munahar Mukhtar.
Dalam rilis tersebut juga disebutkan, PWNU DKI Jakarta tersinggung dan tetap mengecam keras perlakuan Ahok dan pengacaranya terhadap Rois Am PBNU KH. Ma’ruf Amin dalam sidang kasus penistaan agama pada Selasa pekan lalu. (desastian)