JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Komisariat Universitas Islam As-Syafi’iyah, DR. Atifah Thaha menilai, sektor mikro seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BWT) bisa menjadi kontribusi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Dalam aktivitasnya, terang Atifah, BMT bisa melibatkan LKS untuk pendanaannya, dan Perguruan Tinggi (PT) sebagai pendampingnya.
Ia menerangkan, jika BMT bisa berjalan dan berkembang dengan baik, maka akan mampu memberikan multiplayer effect bagi banyak orang.
“Mengembangkan satu BMT bisa memberdayakan hingga 60 orang tenaga kerja,” ujarnya dalam seminar bertema “Kontribusi Lembaga Keuangan Syariah dalam Perluasan Kesempatan Kerja, Peluang dan Tantangan,” di Universitas As-Syafi’iyah, Jakarta, Sabtu (04/02).
Atifah menambahkan, pelibatan Perguruan Tinggi juga akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan literasi finansial syariah, kemampuan manajemen, dan sebagainya.
Sekaligus, sambungnya, sebagai peningkatan pelaksanaan tridarma Perguruan Tinggi, menyiapkan lulusan yang terampil, dan media sosialisasi tentang ekonomi syariah di masyarakat yang selama ini masih minim pengetahuan.
“Mereka praktik bersosialisasi dengan masyarakat, membangun jaringan,” ungkapnya.
Lebih dari itu, jelas Atifah, BMT juga menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan umat dan penguatan aqidah. [TM]