OTTAWA (Panjimas.com) – Kami mengutuk serangan teroris atas umat Islam ini di pusat ibadah dan perlindungan mereka,” kata PM Trudeau dalam sebuah pernyataan, menyusul insiden penembakan mematikan di Quebec Islamic Cultural Center yang menewaskan 6 Muslim dan Melukai 19 jamaah Masjid lainnya.
PM Trudeau menegaskan bahwa Muslim Kanada merupakan bagian penting dari kesatuan nasional kami dan tindakan-tindakan yang tidak masuk akal ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat, kota-kota dan negara kami.”
Di depan House of Commons, Perdana Menteri Justin Trudeau mengungkapkan kesedihannya Senin (30/01).
“Orang-orang ini ditargetkan hanya karena mereka mempraktikkan agama mereka,” tegasnya.
“Ini adalah serangan teroris. Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai terdalam dari Kanada, keterbukaan, keragaman dan kebebasan beragama.”, jelas Trudeau
“Untuk para korban yang terluka, kepada warga Kota Quebec, dan semua rakyat Kanada, saya [Trudeau] mengatakan, Yakinlah bahwa Kami akan menuntaskan masalah ini sampai ke dasarnya”, pungkasnya, dikutip dari Anadolu Agency.
Perdanam Menteri Justin Trudeau pada hari Senin (30/01) melakukan kunjungan ke Kota Quebec dari Ottawa untuk mengucapkan rasa belasungkawanya.
Seorang juru bicara Perdana Menteri Kanada mengatakan Presiden AS Donald Trump menelepon Trudeau untuk mengekspresikan simpatinya dan menawarkan untuk memberikan bantuan yang diperlukan”.
Quebec telah menyaksikan sejumlah insiden Islamophobia dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Juni lalu, potongan kepala babi dilemparkan ke pintu Masjid dengan ujaran tercatat “Bon appetit”, selama bulan suci Ramadan, dikutip dari Anadolu Agency.
Serangan ini merupakan penghinaan terhadap Syariat Islam yang melarang konsumsi daging babi bagi Umat Islam.
Pada tahun 2015 lalu, seorang pria dengan penutup masker mengancam komunitas Muslim Quebec dalam sebuah rekaman video YouTube.[IZ]