JAKARTA (Panjimas.com) – Reaksi dan kecaman mengalir pasca intimidasi dan ancaman yang dilayangkan terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beserta tim kuasa hukumnya kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma’ruf Amin saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok di Auditorium Kementan, Jakarta Selatan (31/1).
Apa yang dipertujukkan Ahok dan kuasa hukum dianggap sudah melewati batas kewajaran, arogan, dan sama sekali tidak menghargai ulama besar yang mempunyai puluhan juta pengikut.
Senator Jakarta Fahira mengungkapkan, Rais Aam dalam tradisi NU adalah ketua umum yang sebenarnya karena beranggotakan para Kiai besar NU, makanya mereka yang terpilih adalah orang yang betul-betul telah mumpuni dan sudah tidak lagi memiliki ambisi. Tuduhan Ahok kepada KH Ma’ruf Amin sebagai pembohong sangat kejam dan menyakiti hati bukan hanya warga NU tetapi juga mayoritas umat Islam.
Sikap, perilaku, dan derasnya kalimat ancaman dan intimidasi Ahok kepada KH Ma’ruf Amin, menurut Fahira yang juga cucu dari KH Hasan Basri (mantan Ketua Umum MUI empat periode) ini, akan semakin memperbesar keyakinan hakim bahwa apa yang diucapkan Gubernur DKI Jakarta Non Aktif ini di Kepulauan Seribu memang benar merupakan sebuah penodaan agama dan penghinaan ulama.
“Kalau kepada ulama besar yang memimpin dua ormas Islam terbesar di Indonesia saja, dia tidak ada rasa hormatnya, apalagi kepada umat Islam. Kejadian ini menujukkan bagaimana sebenarnya sikap dia terhadap ulama dan umat Islam. Dia sudah buka topengnya sendiri di pengadilan,” kecam Fahira Idris, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta (1/2).
Secara tidak langsung, lanjut Fahira, Ahok sudah mempertunjukkan kepada hakim bagaimana sebenarnya sikap dan perilaku dia yang memang sama sekali tidak ada hormatnya kepada ulama. Sehingga jangan heran kejadian di Kepulauan Seribu bisa terjadi.
“Jujur saya tidak habis pikir, orang ini (Ahok) maunya apa. Memang dia itu siapa berani-berani mengintimidasi, mengancam mempolisikan, bahkan seenaknya menuduh KH Ma’ruf Amin sebagai pembohong. Yang dia hardik dan ancam itu ulama yang jadi panutan ratusan juta umat Islam. Jangan mentang-mentang sudah menghajikan dan mengumrohkan marbot masjid dengan dana APBD, dia merasa lebih suci dari ulama. Banyak kepala daerah yang menghajikan warganya, tapi tidak ada yang arogan seperti dia, apalagi berani mengancam ulama” pungkas Wakil Ketua Komite III DPD ini.
Sebelumnya, dalam sidang kasus penistaan agama yang digelar di aula gedung Kementan, Ahok mengancam akan memproses secara hukum Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin. Hal tersebut karena ia menilai KH Ma’ruf Amin telah memberikan keterangan palsu dalam persidangan. [AW]