SUKOHARJO (Panjimas.com) – Direktur Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Ustadz Ibnu Chanifah, M.Ag, menyayangkan adanya kriminalisasi salah satu pengajarnya Endro Sudarsono.
Endro, adalah Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Selama ini Endro juga menjadi pengajar Ponpes Al Mukmin sebagai guru Matematika di Madrasah Aliyah (setingkat SMA). Dirinya ikut ditangkap Polda Jawa Tengah beberapa waktu lalu terkait kasus Social Kitchen Solo.
“Tentu kita sayangkan, sebab saya lihat sudah cukup prosedural, saya kira mereka bertindak berdasar SOP dan Prosedur itu. Kemudian ditangkap saya kira itu terlalu berlebih,” kata Ustadz Ibnu pada Panjimas.com, kamis (26/1/2017).
Pengganti Endro saat ini sudah ada dua pengajar Matematika, laki-laki dan perempuan. Menurut Ustadz Ibnu meski sudah ada penggantinya, namun para santri butuh waktu beradaptasi. Mengingat Endro menjadi ustadz Matematika favorit bagi para santri di Ponpes Al Mukmin Ngruki.
“Berkaitan pekerjaan beliau sebagai salah satu pengajar disini ya cukup terganggu. Karena kan cukup mendadak, kita belum mempersiapkannya. Sementara saat ini masih bisa kita atasi, tapi kan guru baru perlu adaptasi. Karena ustadz Endro ini termasuk favorit, mengajar Matematika, kehadiran beliau sangat dirasakan anak-anak kita,” tuturnya.
Ustadz Ibnu yang sudah menjenguk tokoh LUIS Selasa (24/1/2017), berharap Endro dan kawan-kawan segera dibebaskan. Tanggungan Endro sebagai kepala rumah tangga ditambah kondisi kedua orang tuanya yang sakit menuntut beban keluarga yang tidak sedikit.
“Mudah-mudahan pak Endro segera diberikan jalan keluar, karena termasuk kepala keluarga dengan tiga anak yang masih kecil dan orang tuanya, dua-duanya sakit. Buat kita yang diluar saja berat ya, apalagi beliau sebagai tonggak keluarga, ya saya kira sangat berat,” pungkasnya. [SY]