JAKARTA (Panjimas.com) – Muhammad Qosim Ketua RT 006 RW 09 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, memberikan kesaksian tentang Nurul Fahmi, pemuda yang diduga sebagai pembawa bendera merah putih, bertuliskan kalimat Tauhid, saat Aksi Bela Ulama 161.
Muhammad Qosim mengungkapkan bahwa dirinya mengenal Fahmi sejak kecil. Fahmi pernah menjadi murid ngajinya, belajar membaca Al-Qur’an.
“Kalau Nurul Fahmi itu memang saya kenal sejak masih kecil, memang asli orang sini dan dia juga -bukannya saya ujub- memang pernah ngaji sama saya,” kata Muhammad Qosim kepada Panjimas.com, Senin (27/1/2017).
Kemudian, Qosim juga membenarkan bila keseharian Fahmi adalah pemuda yang lekat hatinya dengan masjid. Bila bulan Ramadhan datang, Fahmi selalu berada di shaf terdepan, menjadi penyimak bacaan Al-Qur’an imam tarawih.
“Dia itu memang aktif di masjid dan setiap malam bulan puasa dia selalu di belakang imam, yang mana di sini setiap bulan puasa, imam mengkhatamkan 30 juz dalam sebulan dan Fahmi itu selalu menyimak daripada bacaan imam tersebut,” ujarnya.
Menurut Qosim, Fahmi jauh dari kesan sebagai sosok yang tempramental, sebagaimana diberitakan media. Fahmi yang dikenalnya adalah pemuda yang supel dan memiliki himmah (semangat) dalam memperjuangkan Islam.
Qosim mengenal baik Fahmi sebagai warganya, karena pemuda tersebut adalah orang Betawi asli, yang lahir dan besar di lingkungannya.
“Kalau kata orang sini ‘dari masih orok saya sudah kenal Fahmi’. Bukan hanya Fahmi, keluarga Fahmi juga saya kenal,” ujarnya. [AW]