JAKARTA (Panjimas.com) – Nurul Fahmi (29), dikenal sebagai pembawa bendera merah putih bertauliskan dua kalimat tauhid. Ia sempat ditangkap, pada Kamis (19/1/2017) malam dan merasakan dinginnya terali besi, karena dituduh melakukan penghinaan terhadap lambang negara. Fahmi diduga melanggar Pasal 66 jo Pasal 24 subsider Pasal 67 UU No 24 Tahun 2009.
Padahal Fahmi baru saja menikmati masa-masa bahagia bersama keluarga, dengan dikaruniai bayi perempuan mungil, beberapa minggu lalu.
Meski begitu, Nur Annisa (22), istri Nurul Fahmi berusaha menghadapinya dengan sabar. Jurnalis Panjimas.com, sempat menemui Nur Annisa di rumah orang tuanya, sehari sebelum Nurul Fahmi dibebaskan.
Ditemui di rumahnya, Nur Annisa pun menceritakan sekelumit kisah cintanya dengan pembawa bendera tauhid itu.
Awal mulanya, Annisa tak mengenal dekat seorang Nurul Fahmi. Yang ia tahu, Fahmi hanya pemuda biasa yang sering ke masjid.
Perkenalan Annisa dengan jejaka betawi itu terjadi, ketika keduanya ingin mengakhiri masa lajangnya dengan cara-cara yang sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu ta’aruf.
“Saya kenal bang Fahmi nggak terlalu dekat, karena saya kan ta’aruf dijodohkan sama orang tua kami,” kata Nur Annisa kepada Panjimas.com, Senin (27/1/2017).
Kamudian, pasca ta’aruf, Fahmi serius untuk khitbah (meminang) Annisa. Tapi rasa cinta keduanya itu terpaksa harus mereka pendam sementara untuk menjadi halal. Itu terjadi, karena Fahmi, tak langsung menikahi Annisa. Kecintaannya kepada Al-Qur’an, membuat Fahmi memprioritaskan dirinya untuk menuntut ilmu tahfizhul qur’an ke Arab Saudi, menghafal wahyu ilahi.
“Setelah meminang, dia langsung ke Arab Saudi untuk tahfizhul qur’an (menghafal Al-Qur’an) selama satu tahun lebih,” ujarnya.
Fahmi dikabarkan belajar menghafal Al-Qur’an di negeri hijrah, Madinah, tepatnya di masjid Qiblatain. Ia belajar kurang lebih selama satu setengah tahun.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, “sang pangeran” yang ditunggu-tunggu, akhirnya pulang dari negeri seberang. Bukannya membawa harta benda, lebih mulia dari itu, Fahmi membawa hafalan Al-Qur’an di dadanya.
Nurul Fahmi Fahmi kemudian menghalalkan Nur Annisa, sang kekasih hati pada tahun 2014. Dua tahun mengarungi bahtera rumah tangga, pada hari Ahad 8 Januari 2017 lalu, Allah Ta’ala memberi karunia puteri cantik yang diberi nama Hafizha Nur Qaila.
Kecintaan Fahmi pada Al-Qur’an, membuat dirinya sangat berharap sang puteri kecilnya kelak, juga menjadi hafizhah (penghafal Al-Qur’an). Sampai-sampai, setiap pagi sebelum beraktivitas, ia rutin membacakan Al-Qur’an di samping puteri tercintanya.
“Sebelum berangkat kerja atau kegiatan, pagi-pagi dia sempatkan waktu untuk ngajiin anaknya,” tutur Annisa.
Tak hanya itu, selama menjadi pendamping hidup, Fahmi adalah kepala rumah tangga yang sangat baik.
“Menurut saya, bang Fahmi itu orangnya baik, udah gitu sabar. Terus selalu mengajarkan yang baik dan cinta sama anak,” imbuhnya.
Annisa selalu mendukung suaminya, Fahmi, apalagi hal itu terkait dengan perjuangan membela Islam. Fahmi sendiri, ikut turun ke jalan dalam Aksi Bela Islam 411, Aksi Jum’at Kubro 212, hingga Aksi Bela Ulama 161 beberapa waktu lalu.
Sampai suatu saat, sang suami harus menghadapi ujian. Fahmi ditangkap aparat kepolisian, pada Kamis malam, ketika menginap di rumah salah seorang kakaknya. Sebagai istri, Annisa tentu merasa sedih mendapatkan kabar, suaminya dipenjara.
“Ya sedih lah, sebagai seorang istri shock banget dengernya,” ungkapnya.
Padahal, seharusnya Fahmi sudah mulai akan bekerja di sebuah sekolah, untuk mengajar tahfizhul qur’an kepada anak-anak. Namun, apa daya, Allah berkehendak lain.
Pihak keluarga, berusaha untuk mengupayakan pembebasan Nurul Fahmi. Hingga, pertolongan Allah pun datang. KH Arifin Ilham menjadi penjamin penangguhan penahanan dan dikabulkan. Dijemput KH Arifin Ilham di Polres Jakarta Selatan pada Selasa (24/1/2017), Nurul Fahmi pun kini kembali berkumpul bersama keluarganya. [AW]