BANDUNG (Panjimas.com) – Koordinator Aksi Bela Ulama, Asep Syaripudin menantang Sukmawati Soekarnoputri berdebat soal pelaporannya.
Seperti diketahui Sukmawati melaporkan Rizieq Shihab kepada polisi yang kini kasusnya ditangani Polda Jabar.
“Saya siap berdebat dengan Sukmawati. Apakah Habib (Rizieq) menistakan Pancasila atau tidak, saya siap debat,” kata Asep di sela-sela aksi Aksi Bela Ulama di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (26/1/2017).
Tantangannya bukan tanpa sebab. Ia menyebut jika tudingan Sukmawati yang melaporkan Rizieq atas dugaan penghinaan Pancasila tak berdasar.
Menurutnya, Rizieq mengkritik usulan Pancasila yang diajukan Soekarno pada sidang BPUPKI.
“Jadi itu bukan penghinaan Pancasila yang saat ini dasar negara. Tapi mengkritik usulan Pancasila secara ilmiah yang belum jadi dasar negara,” kata Asep.
Asep meyakini jika dilaporkannya Rizieq itu berbau politik. Sebab dibidiknya Rizieq untuk dijadikan tersangka itu terjadi ketika salah satu calon gubernur pada pilkada DKI menjadi tersangka kasus penistaan agama.
“Kita sebagai yang tahu dan yang sadar tidak akan pernah rela ridho. Kami siap berkorban untuk bergerak,” kata Asep.
Ia mengatakan, Rizieq dianggap sebagai pihak yang bisa menggagalkan kesuksesan salah satu calon gubernur yang maju pada pilkada 2017.
Sebab elektabilitas salah satu calon itu mengalami penurunan yang signifikan setelah menjadi tersangka kasus penistaan agama.
“Sekarang sudah hampir kalah. Dia terjun bebas karena aksi bela Islam I, II, dan III. Sementara aksi bela Islam itu massa terbesarnya dari Jabar. Tapi tokoh yang menggerakkan itu Habib Rizieq Shihab,” kata Asep. [AW/Tribun]