SEMARANG (Panjimas.com) – Pasca pernyataan pembatalan Pork Festival yang akan digelar di Sri Ratu Mall, Semarang, Ormas Islam Semarang justru dituduh intoleran.
Untuk itu, gabungan elemen umat Islam Semarang mendatangi Kantor Walikota Semarang, Jalan Pemuda 148, Sekayu, Semarang Tengah, mendesak pengaturan peredaran daging babi, Senin (23/1/2017).
Perwakilan ormas Islam Semarang yakni Pemuda Muhammadiyah, Himpunan Mahasiwa Islam (HMI), Himpunan Pengurus Masjid dan Mushola, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Nasyiatul Asyiah, Forum Dosen Muslim Indonesia, Mahasiswa pencinta islam (MPI).
Kemudian, Bina Khoiro Ummah, Ansharus Syariah Semarang, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Semarang, Pemuda parlemen indonesia (PPI), Pd Aisyiah Semarang, PD Muhammadiyah Semarang, Forum Persatuan Muslim Semarang (Formis).
Rombongan tersebut diterima langsung Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dan Kepala Kesbangpol kota Semarang, Kuncoro Himawan. Jajaran Walikota Semarang mengapresiasi kedatangan ormas Islam tersebut, kata Hendrar, langkah ormas Islam yang selalu mengedepankan komunikasi dan silaturahmi sangat baik.
“Kami akan berusaha mengawal adanya Perda terkait pengaturan peredaran dan pemasaran daging babi, juga pengelolaannya di wilayah kota Semarang,” kata Hendrar.
Sementara, AM Jumai, juru bicara perwakilan ormas islam mengatakan bahwa ormas Islam Semarang keberatan jika Festival makan Babi digelar secara terang-terangan, sementara ada Perda yang mengaturnya.
“Kami tidak pernah melarang orang makan babi dan tidak melarang mereka melaksanakan ibadah atau perayaan hari rayanya. Kami sangat keberatan jika festival olahan daging babi dilakukan secara terbuka dan terpublikasi secara umum,” kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Semarang itu.
“Kami hanya fokus menjaga komitmen terhadap pernyataan yang ditandatangani ketua panitia Pork Festival, agar persoalan ini tidak bergeser pada isu intoleransi yang selama ini disuarakan diluar, jadi ini fokus pada persoalan Pork Festival,” imbuhnya. [SY/AG]