TAIZ (Panjimas.com) – “Milisi Houthi melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Taiz,” kata seorang aktivis hak asasi manusia yang berbasis di Taiz kepada Al Arabiya.
Serangan bom-bom mortir ditembakkan di pinggiran kota Taiz yang saat ini dikuasai milisi Syiah Houthi, sehingga menewaskan 9 warga sipil pada Rabu (18/01), demikian menurut laporan seorang tenaga medis dan sumber militer.
Para Aktivis saat ini berada di kota Taiz yang diblokade Houthi, mengatakan kepada Al Arabiya News Channel, bahwa serangan bom mortir menghantam sebuah Distrik perumahan barat di Taiz, menewaskan sedikitnya 9 warga sipil dan melukai 8 korban lainnya. Para korban luka-luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Al-Rawda di pusat kota.
Sebuah sumber militer berbicara kepada AFP bahwa serangan mortir menghantam satu demi satu wilayah Distrik Al-Nour.
Pasukan Perlawanan Populer (Populer Resistance) yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi keluar dari kota yang sebagian besar dikepung oleh milisi Houthi dan sekutu-sekutu mereka.
Dalam beberapa foto yang dilansir Al Arabiya tampak darah berceceran di lingkungan perumahan barat distrik di Taiz, tempat dimana serangan mortir Houthi menghantam
Taiz, Medan Pertempuran Utama
Kota Taiz adalah salah satu medan perang utama dari perang sipil Yaman.
Yaman telah dilanda kekacauan sejak akhir tahun 2014, ketika pemberontak Houthi dan sekutu-sekutu mereka menyerbu ibukota Yaman, Sanaa dan bagian-bagian lain di negara itu, sehingga memaksa anggota pemerintahan Yaman untuk sementara waktu mengungsi ke Riyadh.
Sejak Maret 2015, koalisi interansional yang dipimpin Saudi telah memerangi pemberontak Syiah Houthi yang disokong rezim Iran dan pasukan-pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Arab Saudi dan sekutu-sekutu negara Muslim Sunni meluncurkan kampanye militer besar-besaran yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan yang diakui secara internasional dibawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Arab Saudi dan para sekutunya melihat milisi Houthi sebagai proxy kekuatan Iran di dunia Arab. Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Saudi di Yaman terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.
Sementara itu, PBB telah meningkatkan upaya perdamaian pekan ini dengan Utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed bertemu dengan Presiden Hadi di markasnya di kota kedua Aden, Senin (23/01).
Utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed mendorong rencana perdamaian dengan kesepakatan gencatan senjata. Tawaran atas penyelesaian yang masih dinegosiasikan telah mendorong meningkatnya korban sipil.
Seorang juru bicara PBB mengatakan jumlah korban warga sipil telah mencapai angka diatas 10.000 jiwa.[IZ]