SUKOHARJO (Panjimas.com) – Masjid Nurul Iman, Perumahan Gentan Raya I, Gentan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, kedatangan seorang wanita tanpa membawa identitas apapun. Mengaku Ingin masuk Islam karena diusir keluarganya yang beragama Hindu.
Usai Shalat Zhuhur, wanita yang mengaku bernama Ida Ayu Saraswati, disyahadatkan imam rawatib Masjid Nurul Iman, Ustadz Yuli. Namun aneh, usai disyahadatkan ada jamaah yang mengintrogasi karena curiga adanya modus penipuan dengan mengaku ingin masuk Islam ( sebagai muallaf), jawaban Ida pun tidak konsisten. Ustadz Yuli menjelaskan bahwa Ida ingin memeluk agama Islam, karena beragama hindu.
“Ngakunya agamanya hindu dan ingin masuk Islam, kemudian ngaku tinggalnya di Pacitan pergi dari rumah naik bus, berhenti di Solo, jalan sampai ke masjid kami Nurul Iman. Lalu kita tanya lagi sambil kroscek teman, apa betul orang ini muallaf atau ada maksud yang lain. Ternyata dapat informasi sudah terjadi kasus penipuan di tempat lain,” kata Ustadz Yuli kepada Panjimas.com, Ahad (22/1/2017).
Ustadz Yuli sempat menghubungi Muallaf Center Indonesia (MCI) yang ada di Solo Raya. Dirinya diminta untuk menginterogasi jangan sampai hal ini hanya sebagai modus untuk mendapatkan uang. Usai diinterogasi, jawaban Ida justru berbelit-belit, hingga akhirnya didatangkan anggota Polisi Polsek Baki.
“Kebetulan di Perumahan ada anggota Polisi Polsek Baki namanya pak Widodo, terus datang diintrogasi sebentar terus wanita itu dibawa ke Polsek. Ngakunya awalnya di Pacitan tanggal lahirnya 11 Maret 1994, ternyata diintrogasi lagi ngakunya 1 Maret 1995 dan tempat tinggalnya di Malang. Katanya juga aslinya di Lumajang juga,” ujar Ustadz Yuli.
Sementara itu, ketika jurnalis Panjimas.com mendatangi Polsek Baki, sudah tidak mendapati keberadaan wanita itu. Kata petugas jaga Polsek Baki, Anton, wanita tersebut sudah diantar ke Terminal Tirtonadi, Solo untuk dipulangkan menuju Malang.
“Dia mengaku anak tunggal disuruh pergi keluarganya. Dia hanya membawa ijazah ke Solo, ijazahnya hilang dicopet sama dompetnya, niatnya mau masuk Islam. Dia ke masjid-masjid diampiri, terus sampai ke Polsek ini disarankan pulang, tadi ya tak sangoni dianter ke Terminal mau ke Malang,” cetus Anton. (SY)