GARUT (Panjimas.com) – Ribuan santri yang tergabung dalam Himpunan Santri Garut (Hisgar) menggelar aksi di sejumlah tempat Kabupaten Garut. Mereka menuntut agar LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dibubarkan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Koordinator Lapangan Hisgar Lukmanul Hakim, menjelaskan permintaan tersebut bertujuan untuk menjauhkan kesan premanisme di daerah.
“Garut merupakan kota santri, kota ulama. Bukan kota premanisme,” kata Lukman, di sela-sela aksi, Jumat (20/1/2017).
Tidak hanya meminta GMBI dibubarkan, ribuan santri itu juga meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan dicopot dari jabatannya.
Menurut Lukman, Kapolda telah terbukti membiarkan LSM GMBI melakukan penganiayaan terhadap anggota FPI dan merusak mobil saat mengawal pemeriksaan Ketua FPI, Rizieq Shihab.
“Kapolda tidak adil dalam melaksanakan tugasnya karena melindungi dan membiarkan GMBI melakukan penganiayaan. Oleh karena itu kami pun meminta Kapolda dicopot,” ujarnya.
Selain dua tuntutan itu, para santri ini juga menyampaikan 10 tuntutan lain. Dalam aksinya, para santri memulainya dengan melakukan longmarch dari lapangan Alun-alun Kabupaten Garut, sekitar pukul 14.00 WIB.
Massa kemudian berkumpul di kawasan Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul, untuk selanjutnya meneruskan aksi di Gedung DPRD Kabupaten Garut. [AW/Sindo]