KABUL (Panjimas.com) – Pemerintah Afghanistan, Ahad lalu memberhentikan seorang pejabat seniornya yang bertanggung jawab untuk mencapai kesepakatan damai dengan Taliban, seperti dilansir IINA.
Abdul Hakim Mujahid, Wakil Ketua Dewan Perdamaian Tinggi (High Peace Council), telah dibebas tugaskan setelah Ia memberi pernyataan publik yang menyebut Taliban sebagai “malaikat perdamaian.”
Mujahid menyebabkan kegemparan bagi publik Afghanistan pekan lalu ketika Ia juga mengecam keras sejumlah mantan pemimpin Afghanistan termasuk mantan Presiden Najibullah, Burhanuddin Rabbani, dan Ahmad Shah Masoud.
Mujibur Rahman Rahimi, juru bicara CEO, mengatakan Mujahid tidak lagi berada di HPC, Rahimi membenarkan bahwa tindakan itu diambil setelah pernyataan kontroversial Mujahid.
Sehari sebelumnya, Pihak Istana Presiden Afghanistan mengutuk keras pernyataan Abdul Hakim Mujahid.
“Pemerintah tidak akan membiarkan siapa pun menyalahgunakan kebebasan berbicara atas nama pembunuh anak-anak dan perempuan, mereka yang merusak tempat ibadah dan properti publik, sebagai “malaikat perdamaian,” kata sebuah pernyataan dari kantor Kepresidenan Afganistan.
Sementara itu, Mujahid menolak semua tuduhan itu.
Mantan diplomat senior di era kepemimpinan Taliban ini juga mengatakan bahwa dirinya hanya mengutip pernyataan mantan Presiden Rabbani yang menyebut Taliban sebagai “malaikat perdamaian”, sebelum Taliban berkuasa di Kabul.
Mujahid merupakan anggota Taliban hingga tahun 2010. Ia adalah utusan Taliban untuk Pakistan dan PBB selama pemerintahan di Afghanistan antara 1996 dan 2001.[IZ]