FIGUERES TOWN (Panjimas.com) – Seorang pria asal Maroko dengan dokumen identitas Belanda dilaporkan telah ditangkap di kota Figueres Town di wilayah Barat Laut Spanyol, karena dicurigai terkait dengan jaringan Islamic State (IS), demikian menurut Garda Sipil Spanyol (Spanish Civil Guard).
Menurut komunike dari Kementerian Dalam Negeri Spanyol pada hari Jumat pekan lalu, tersangka baru saja kembali dari Turki. “Penyelidikan pihak berwenang sedang berlangsung, mereka juga menyelidiki apakah Ia kembali ke Spanyol untuk melaksanakan semacam tindakan serangan di Eropa,” kata komunike tersebut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, “Kepolisian Spanyol berhasil menemukan tersangka melalui upaya bersama dengan pemerintah Belanda dan informasi intelijen beberapa negara yang tidak disebutkan namanya.”
Tersangka sudah menjadi subjek buron otoritas Belanda dan terdapat surat perintah penangkapan internasional baginya, yang dikeluarkan oleh pemerintah Belanda karena diduga terkait jaringan IS, seperti dilansir Marocco World News.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol kemudian menjelaskan bahwa para pejabat Madrid saat ini berusaha untuk mencari tahu bagaimana radikalisasi tersangka itu terjadi, termasuk juga dengan kemungkinan kaitannya antara dirinya dan sel-sel Islamic State (IS) di Eropa dan aktifitasnya sejak Ia berada di Spanyol.
Hal itu juga dicatat oleh KemDagri Spanyol bahwa pihak berwenang Spanyol telah menangkap 181 orang terkait dengan jaringan IS, terutama sejak pemerintah Madrid mengumumkan peringatan teror level 4, menyusul serangan mematikan di beberapa negara Eropa pada tahun 2015.
Perlu dicatat bahwa Kepala Biro Pusat Maroko untuk Investigasi Yudisial (BCIJ), Abdelhak Khiyam, mengumumkan baru-baru ini bahwa pihaknya telah berhasil menggagalkan 341 serangan selama 14 tahun terakhir.
Berbicara kepada kantor berita Maroko “MAP”, Abdelhak Khiyam mengungkapkan bahwa sejak tahun 2002, BCIJ telah membekuk 167 sel, termasuk 46 sel terkait jaringan IS.[IZ]