WASHINGTON (Panjimas.com) – Presiden terpilih AS, Donald. J Trump lagi-lagi membuat kontroversi setelah Ia mengundang para pemimpin pemukim Ilegal Yahudi Israel yang tinggal di wilayah Palestina, untuk menghadiri pelantikannya pada 20 Januari mendatang, demikian menurut pernyataan lembaga terkait para ektrimis Yahudi itu.
Media pemerintah Turki, Anadolu Agency mengutip laporan radio Israel yang menyebutkan bahwa Direktur Jenderal Dewan Pemukim [Yahudi], Shin Adler mengklaim bahwa seorang politisi Amerika yang berhubungan dekat dengan Trump menyerahkan surat undangan kepada “Settlers Council” untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden AS .
Ketua “Yesha Settlers Council”, Oded Revivi, disebut-sebut menjadi tokoh ektrimis Yahudi yang akan memimpin delegasi para pemukim Ilegal pada acara pelantikan Trump.
Revivi, dilaporkan juga akan bergabung dengan Benny Kasriel, Israeli settlement of Ma’aleh Adumim [Ketua Permukiman Israel di Ma’aleh Adumim], yang terletak di dekat Yerusalem.
Para Tokoh pemukim ilegal Yahudi mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik undangan Trump.
Revivi menyebut undangan [Trump], sebagai “indikasi yang jelas” bahwa pemerintah baru AS memahami pentingnya para organisasi pemukim Yahudi [Ilegal], dikutip dari surat kabar, The Times of Israel.
Revivi juga mengatakan bahwa Ia sangat menantikan untuk bekerja sama dengan “teman-teman baru” para pemukim Yahudi di Gedung Putih selama pemerintahan Trump. [IZ]