SUKOHARJO (Panjimas.com) – Triyanto, Imam Masjid An Nur, Ngasinan, Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, menyimpulkan bahwa Ranu Muda, wartawan Panjimas.com yang ikut terseret kasus Social Kitchen merupakan bagian dari pejuang media.
Usai shalat magrib, Triyanto bercerita keadaan Ranu yang hampir satu bulan ditahan di Polda Jawa Tengah (Jateng). Triyanto menilai Ranu menyimpan beban masalah dibanding tokoh Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) lainnya yang terlibat kasus tersebut.
“Jumat kemarin kita 11 orang menjenguk mas Ranu, alhamdulilllah bisa ketemu ngobrol. Nampaknya dibanding dengan yang lain (lima tokoh LUIS), mas Ranu kayak menyimpan beban, ini kalau saya lihat dari raut wajahnya,” kata Tri.
Tri mengatakan bahwa kesedihan Ranu seakan memikirkan anaknya, namun demikian dia tidak berani menanyakan hal itu, takut menyinggung perasaan Ranu.
“Beliau kelihatan agak sedih, seperti mikir anak-anaknya, ya kalau saya hanya bisa memberi motivasi agar lebih sabar dan tetap semangat, karena ini bagian perjuangan media, perjuangan Islam,” ujarnya.
Keterlibatan Ranu dalam memakmurkan masjid An Nur, Ngasinan tidak diragukan imam masjid tersebut. Kata dia, Ranu orang yang aktif mencarikan sumber dana untuk perbaikan masjid.
“Inisiatif mas Ranu, untuk membuat empat kamar mandi dan parkiran motor. Dia berhasil mencarikan dana Rp 8 juta, alhamdulillah meski akhirnya ini habis 45 juta,” pungkasnya.
Untuk itu, kawan-kawan Ranu sesama pemakmur masjid merasa kehilangan. Mereka juga turut prihatin atas kriminalisasi yang menimpa mujahid media seperti Ranu. [SY]