JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota Komisi Hukum dan Perundangan Undangan (Kumdang) MUI Pusat, M Luthfie Hakim, SH, MH, mengecam aksi pengancaman anarkis yang dilakukan sekelompok orang berbaju daerah dan membawa senjata tajam, terhadap Wasekjen MUI Pusat, KH Tengku Zulkarnain.
Luthfie Hakim menjelaskan, bahwa dirinya telah menghubungi KH Tengku Zulkarnain sore tadi, pada pukul 16.47 WIB. Dalam keterangannya, KH Tengku Zulkarnain membenarkan dirinya diancam, bahkan ia sudah diserang dengan senjata tajam berupa mandau. (Baca: Astaghfirullah, Wasekjen MUI Diancam, Massa Dayak: Ini Tanah Kafir, Jangan Diinjak!)
“Kejadian di bandara Sintang pagi ini (12/1) pukul 10:30, ketika Tengku Zulkarnain akan turun dari Pesawat Garuda (Twin Otter), dihadang sekitar 30 orang berbusana daerah. Tengku Zulkarnain sempat ditarik-tarik bajunya dan sebilah mandau menyerangnya namun alhamdulillah tidak mengenai beliau. Tengku Zulkarnain sungguh sangat heran, bagaimana mungkin senjata tajam bisa masuk sampai kaki pesawat?” kata Luthfie Hakim dalam rilisnya yang diterima Panjimas.com, Kamis (12/1/2017).
Kemudian, KH Tengku Zulkarnain meski diancam tetap bertekad untuk turun, namun aparat kepolisian mencegahnya. (Baca: Ini Penjelasan Wasekjen MUI Terkait Pengancaman Sekelompok Orang Bersenjata Tajam)
“Dua orang polisi naik ke atas pesawat meminta Tengku Zulkarnain untuk tidak turun. Tengku Zulkarnain menyatakan akan tetap turun, namun setelah polisi meminta-minta dengan sangat untuk tidak turun demi keamanan beliau maka akhirnya beliau tidak jadi turun dan pesawat kembali tinggal landas menuju Pontianak,” sambungnya.
Luthfie menjelaskan, kedatangan KH Tengku Zulkarnain ke Sintang, atas undangan dari Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph, untuk menjadi penceramah dalam acara Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
“Kehadiran Tengku Zulkarnain di Sintang atas undangan resmi Bupati Sintang untuk memberikan ceramah Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bupati sangat kecewa dengan penghadangan tersebut dan menyatakan kegiatan Peringatan Maulid Nabi dengan penceramah Tengku Zulkarnain akan tetap dilakukan dengan pengawalan penuh aparat kepolisian dengan waktu pelaksanaan yang tidak dapat saya sampaikan di sini. Para pelaku kekerasan tersebut sudah ada yang teridentifikasi,” ungkapnya.
Keterangan yang disampaikan Luthfie Hakim tersebut jelas membantah bila KH Tengku Zulkarnain datang untuk meresmikan GNPF-MUI di Kalimantan Barat.
Terakhir, dalam keterangan itu KH Tengku Zulkarnain juga memberikan klarifikasi, tidak ada anggota FPI yang ikut bersamanya.
“Tengku Zulkarnain datang ke Sintang hanya berdua dengan putra beliau Lukman Hakim, jadi tidak benar bila dikatakan beliau bertiga dengan salah satunya anggota FPI. Jelas ini bermaksud merusak nama baik FPI juga,” tandasnya. [AW]