BANDUNG (Panjimas.com) – Alhamdulillah, pemeriksaan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab telah selesai Polda Jawa Barat.
Habib Rizieq pun keluar dari Polda Jabar diiringi ribuan kaum Muslimin yang telah menunggu dan menyambutnya sejak awal.
Namun, pemeriksaan Habib Rizieq di Polda Jabar yang berjalan dengan lancar itu dikotori dengan aksi anarkis yang diduga dipicu oleh para preman yang kontra dengan Umat Islam.
Hal itu disampaikan oleh Habib Ali Abu Bakar Alatas, yang ikut menyaksikan situasi dan kondisi di lapangan.
Kaum Muslimin yang jumlahnya ribuan memang sejak awal diprovokasi oleh massa yang kontra. Namun, kondisi tersebut berhasil diredam, pihak kaum Muslimin yang mengawal Habib Rizieq tak mau terprovokasi. Namun saat Imam Besar FPI mulai meninggalkan Polda Jabar, para pengawal Habib Rizieq yang berada di belakang dikejutkan dengan serangan para preman.
“Jadi setelah Habib Rizieq keluar dan pulang, umat ikut bersama mengiringi Habib Rizieq. Sebagian yang tertinggal diserang dari belakang oleh preman-preman itu. Mereka yang mulai, kendaraan kita ada yang di rusak, ada lima orang laskar terluka dan dilarikan ke RS terdekat,” kata Habib Ali kepada Panjimas.com, Kamis (12/1/2017).
Sebuah mobil minbus yang ditumpangi oleh rombongan FPI dengan nomor polisi F 1441 GO, kondisi kaca belakang pecah karena dirusak.
Tak hanya itu, seorang laskar yang menjadi pengemudi mobil tersebut luka sobek di kepala, dengan darah mengucur.
Sementara itu, Panglima Laskar FPI, Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman juga ikut menjadi korban keganasan para preman. Ia bersama para laskar yang terluka kini tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Bandung. Tangan sebelah kanan Ustadz Maman dirontgent, karena diperkirakan mengalami cidera patah tulang.
“Rombongan pengiring Imam Besar paling belakang termasuk Panglima LPI di serang memang, tapi yang dikeroyok sampai luka berat supirnya panglima LPI, Umar, dia dikeroyok 7 orang, dihajar pake balok, kabarnya bahkan ditusuk,” ujar Habib Ali.
Hingga berita ini diturunkan para laskar yang terluka masih dirawat di rumah sakit di Bandung.
“Keadaan di RS sekarang sedang ramai karena ada kabar mau diserang, polisi pun banyak yang kesana, teman-teman Laskar yang ingin datangi menjenguk kawannya banyak yang dihalangi polisi,” tutupnya. [AW]