HANOI (Panjimas.com) – Pasukan keamanan Vietnam baru-baru ini melaporkan peningkatan 12,8 persen pada korban perdagangan manusia Vietnam untuk tahun 2016, seperti dilansir VN Express.
Meskipun terdapat penurunan enam persen total kasus perdagangan manusia di Vietnam, Data Kementerian Keamanan Publik tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah total korban terdeteksi naik ke angka 1.128 jiwa
Sedangkan data Kementerian Keamanan ini tidak membedakan antara korban yang diperdagangkan untuk pekerjaan seks dan pekerja paksa ke dalam bentuk lain dari perbudakan.
Laporan terpisah dari Komite Nasional untuk AIDS, Narkoba dan Pencegahan Pelacuran mencatat 600 wanita dan anak-anak Vietnam telah diselamatkan pada tahun 2016.
Sebagian besar para warga Vietnam korban perdagangan manusia itu sedang dalam perjalanan menuju Cina, selain itu masalah ketidaksetaraan gender telah meningkatkan permintaan untuk pernikahan paksa pada perempuan asing.
Lonjakan korban tahun 2016 itu sejalan dengan peningkatan jumlah korban yang direkam sebelumnya dari perdagangan manusia di Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.
Antara 2011 dan 2015, data pemerintah Hanoi menunjukkan peningkatan 11,6 persen pada perdagangan manusia dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya.
Pihak berwenang menyalahkan kemiskinan, lemahnya penegakan hukum, dan celah di perbatasan serta permintaan luar negeri yang terus meningkat atas para pekerja paksa itu.[IZ]