SURAKARTA (Panjimas.com) – Kaporesta Solo, Kombespol Ahmad Luthfi membenarkan adanya kelompok lain dalam kasus pengrusakan dan penganiayaan di Social Kitchen, sebuah resto di kawasan Banjarsari yang terjadi pada Desember lalu. Hal tersebut diungkapkanya usai menyaksikan adegan rekonstruksi kasus tersebut pada Rabu (11/1) siang.
“Ada keterkaitan (kelompok lain), kelompok itu menjadi suatu petunjuk untuk keyakinan nanti dalam proses persidangan,” tutur Achmad Luthfi.
Rekonstruksi menghadirkan 11 tersangka yang sebelumnya telah ditangkap oleh Polda Jateng. Dalam reka adegan, Edi Lukito, tersangka yang merupakan pimpinan Laskar Umat Islam Solo (LUIS) mengendarai sebuah mini bus jenis Xenia dengan plat nomor AD 9480 AF.
Dia bersama rekan-rekannya yakni Endro Sudarsono, Yusuf Suparno, Salman Alfarisi, Joko Sutarto, Eko Nugroho, Ranu Muda Adi Nugroho, Eko Luis mendatangi resto yang terletak di kawasan Banjarsari itu.
Saat telah turun dari mobil dan memasuki resto tersebut, sekelompok orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor memasuki resto tersebut dan melakukan serangan kepada pengunjung dan petugas resto. Kata Luthfi, hingga saat ini polisi masih memburu pelaku lainnya yang diduga terlibat melakukan pengrusakan dan penganiayaan.
“Untuk tersangka memang dari pengembangan ada yang akan kita upayakan penangkapan nantinya,”tuturnya.
Sementara itu, di sela-sela rekonstruksi, salah satu tersangka Endro Sudarsono meyakini ia dan rekan-rekannya tak terlibat melakukan pengrusakan dan penganiayaan. Dia pun tak mengetahui kelompok yang datang dengan tiba-tiba dan melakukan aksi kekerasan tersebut.
“Dari rekaman sisi TV pun kita memang tidak terbukti melakukan itu (kekerasan dan penganiayaan). mereka datang tidak lama setelah kami datang, justru saat penyerangan itu kami malah membantu memisahkan, menghentikan,” tuturnya.
Dari keterangan Endro sebelumnya, kedatangan LUIS ke Social Kitchen untuk memberikan surat teguran lantaran restro tersebut kerap meresahakan warga dengan menggelar pertunjukan striptis. [AW/ROL]