SUKOHARJO (Panjimas.com) – Pasca konflik internal antara dua yayasan yang mengelola Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah, kondisi RSIS sepi pasien. Penurunan jumlah pasien yang berobat ke RSIS, diperkirakan mencapai 50 persen lebih.
Dua yayasan yang terlibat konflik internal tersebut adalah Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (YARSIS) dan Yayasan Wakaf Rumah Sakit Islam Surakarta (YWRSIS). Menurut Rudiyanto, meski dr H MDjufrie As, SKM, selaku Direktur Utama dan dr H M Amin Romas, DSMK, selaku Direktur Medis kini ditahan di Polda Jateng, kegiatan melayani pasien masih terus berjalan.
Untuk saat ini dr Surya Darmawan selaku Direktur Umum yang memegang kendali jalannya roda RSIS. Namun demikian, Kata Rudiyanto, sebagian pengurus RSIS menyetujui tawaran Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk berdamai atas konflik tersebut.
“Masalah teknis lainnya insya Allah dapat dimusyawarahkan, sewaktu-waktu bapak Gubernur nimbali, untuk mediasi, kami siap. Karena itu kami tidak yakin bapak Gubernur menyarankan untuk menutup Rumah Sakit Islam Surakarta,” katanya pada konferensi pers di RSIS, Senin (9/1/2017).
Sementara itu dr Surya Darmawan mengakui jika penurunan pasien sangat drastis. Dan adanya isu gaji karyawan yang akan dipotong dibantah dengan keras.
“Untuk saat ini semua yang pegang operasional adalah saya, alhamdulillah operasional berjalan lancar. Samapi saat ini tidak ada pengurangan karyawan dan gaji mereka insyaAllah kami penuhi seperti biasanya,” kata dia menjawab pertanyaan salah satu wartawan. [SY]